Aceh Barat – Pujatvaceh.com – Banjir yang merendam delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat sejak tiga hari terakhir, membuat sejumlah fasilitas umum rusak, diantaranya dua jembatan gantung yang roboh hingga putus, akibat diseret air sungai yang cukup deras.
Banjir kali ini, menyebabkan jembatan gantung penghubung Desa Lhok Guci, kecamatan Pante Ceuremen dengan Desa Cot Manggi Kecamatan Panto Reu, putus total. Jembatan yang memiliki panjang 120 meter, dengan lebar tiga meter terputus dibawa arus banjir, pada selasa pagi, 21 desember kemarin.
Sedangkan banjir sebelumnya juga menyebabkan satu unit jembatan gantung di Desa Alue Keumang, Kecamatan Pante Ceuremen juga ambruk akibat erosi sungai Krueng Meureubo.
Akibat putusnya dua jembatan tersebut, ada delapan desa yang kini terisolir karena tidak memiliki akses. sejumlah pihak berharap pada pemerintah agar segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, Kurdi mengatakan, untuk pembangunan kedua unit jembatan gantung tersebut, menghabiskan anggaran hingga 6,3 milyar rupiah. Saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan pimpinan untuk pembangunan jembatan baru.
“Hasil dari tinjauan lapangan kita di daerah lhok guci dengan 2,4 m x 120 m roboh, sebelumnya juga jembatan di alue keumang yang tidak jauh proyek irigasi nasional juga sudah roboh. Setidaknya ada delapan desa yang mengalami pengurangan mobilitas akibat jembatan yang roboh tersebut” tutur Kurdi, Kadis PUPR Aceh Barat
Hingga kamis siang, banjir masih merendam sejumlah desa di Aceh Barat, dengan ketingian air rata-rata 30 hingga 50 centimeter lebih.