Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Sejak pagi tadi, sejumlah kecamatan di Aceh Utara dilanda banjir akibat curah hujan tinggi sehingga menyebabkan beberapa sungai di daerah tersebut meluap. Di desa menasah Manyang, kecamatan Lhoksukon, pada Rabu sore kondisi debit air terus bertambah, wargapun meninggalkan rumahnya untuk tinggal di pengungsian, rata-rata korban banjir di desa tersebut mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, seperti di rumah ibadah, dan rumah sanak saudara mereka.

Berbagai kebutuhan memasakpun dibawa warga untuk memasak di lokasi pengungsian, para pengungsi sebagian besar perempuan hingga anak anak.

Sementara di Desa Meuria, Kecamatan Matangkuli, wargapun mengungsi dan membangun dapur umum secara swadaya menggunakan dana desa untuk kebutuhan memasak selama di pengungsian, sedangkan bantuan masa panik dari pemerintah hingga kini belum disalurkan.

“Untuk sementara kami buat dapur umur aja, dan untuk bantuan belum ada sampai sekarang. Biaya tersebut kami ambil dari dana desa. Harapannya janga hanya bantuan mie instan aja, harapannya kalau bisa jangan ada lagi banjir, tanggul sudah pernah kami usulkan tetapi belum ada tindakan“ kata Bukhari, Kepala Desa Meuria.

Diperkirakan ribuan warga terdampak banjir masih mengungsi akibat debit air dari dataran tinggi Gayo makin meninggi. Hingga saat ini pemerintah kabupaten Aceh Utara masih melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan terkait jumlah dan data pasti kecamatan dan desa yang terdampak banjir. Data sebelumnya, terdapat enam kecamatan yang dilanda banjir, yaitu Matangkuli, Pirak Timu, Tanah Luas, Lhoksukon, Cot Girek, dan Samudera.

“Sejak pagi tadi kami mendapat perintah dari Pak Pj Bupati Aceh Utara, kepada semua SKPK dan Dinas terkait untuk segera turun ke lapangan untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat terkait kebutuhan masyarakat baik itu, logistik, mengungsi ataupun tempat berteduh” ujar Hamdani, Kabag Humas Pemkab Aceh Utara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini