ACEH BARAT – PUJATVACEH.COM – Komunitas Gerakan Relawan Rumah Dhuafa – GARDA Indonesia melalui donasi tetap 10 ribu rupiah perbulan bagi setiap anggota atau donatur, kini mulai membangun satu unit rumah dhuafa perdana.

Pembangunan perdana rumah dhuafa itu ditujukan kepada ibu Maimunah (56) tahun, yang merupakan seorang janda warga dusun cot kandeh, Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Senin, (01/02/21).

Foto : Maimunah, Penerima Bantuan Rumah Dhuafa Dari Garda.

Ibu Maimunah ini sebelumnya, tinggal di rumah tidak layak huni dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, ia mengalami buta mata sebelah kanan dan mata sebelah kirinya juga sudah rabun, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari. maimunah hanya bergantungan kepada pemberian anak-anak dan keluarga lainnya.

“Rumah ini kita bangun untuk membantu kaum dhuafa, seperti ibu maimunah yang kondisinya layak untuk diperhatikan.” Kata Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc., Inisiator komunitas GARDA Indonesia Gerakan 10 ribu rupiah.

Menurutnya Rumah layak huni yang dibangun itu, berukuran 4 kali 10 meter, memiliki dua kamar dengan kontruksi beton. Dengan anggaran mencapai 45 hingga 50 juta yang didapatkan dari 1.500 donasi tetap.

“Saat ini komunitas GARDA Indonesia Gerakan 10 ribu rupiah, sudah memilik donator tetap sebanyak 1.500 dari berbagai daerah di aceh maupun luar aceh.” Sebutnya.

Gerakan10 Ribu mulai digaungkan oleh Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc., yang merupakan Dosen Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar, ini sejak bulan Juli 2020 lalu. Gerakan ini berawal dari keprihatinannya terhadap kehidupan sosial dimana masih ditemukan kaum dhuafa yang tinggal dirumah yang tidak layak huni.

Aduwina menjelaskan, konsep dasar gerakan sosial ini adalah membangkitkan semangat kepedulian lewat aksi gotong royong ummat untuk membantu kaum dhuafa dalam hal pembangunan rumah layak huni.

Semangat gotong royong itu diwujudkan dalam bentuk dua hal, yang pertama gotong royong mengumpulkan donasi dengan menjadi penggerak sosial dilingkungan masing-masing bagi para donatur yang telah bergabung, sehingga jumlah donatur yang ikut bergabung semakin ramai dari hari ke hari. yang kedua melalui aksi nyata dengan ikut serta membantu proses pembangunan di lokasi.

Setiap orang yang bergabung dalam GARDA Indonesia dapat memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuannya. Bisa sebagai donatur saja, atau ingin menjadi penggerak sosial diwilayahnya dengan mengajak bergabung orang-orang yang dikenalnya atau bahkan bisa ikutserta dalam kegiatan gotong royong dilokasi pembangunan rumah dhuafa nantinya.

Dari anggapan itulah, maka gerakan ini ditawarkan kepada semua orang yang dijumpainya. Ia terus meyakinkan setiap orang yang dijumpainya bahwa dengan semangat bergotong royong kebersamaan maka cita-cita gerakan ini untuk mencapai 10.000 orang akan tercapai.

“Walau sederhana, hanya bernilai Rp. 10.000/bulan, semangat gotong royong dengan cara seperti ini dirasa tepat sebagai sarana membangun secara bersama-sama daerah kita, dimulai dari dusun kita. Terbangunnya sebuah dusun diharapkan mempercepat pembangunan daerah.” Harap Aduwina.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini