Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Setelah sempat ditiadakan MTQ di Aceh Utara selama 3 tahun lalu dengan alasan covid 19, kini pemkab Aceh Utara kembali meniadakan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an di tingkat kabupaten dengan alasan tidak memiliki anggaran.
Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali menyebutkan, dirinya sangat menyesalkan atas sikap yang diambil oleh pemkab Aceh Utara, mengingat MTQ ini juga merupakan salah satu upaya peningkatan SDM masyarakat. sebelumnya dalam rapat panitia anggaran DPRK bersama tim anggaran pemerintah daerah (TPAD) sudah membahas agar anggaran untuk MTQ dapat dimaksimalkan.
Menurutnya, pelaksanaan MTQ merupakan bagian dari menumbuhkan semangat generasi qur’ani secara berjenjang di seluruh pelosok desa yang ada di aceh utara, dirinya berharap pemkab Aceh Utara tidak hanya sibuk mengurus birokrasi, tetapi juga perlu lebih kuat dalam hal pembinaan SDM di aceh utara salah satunya yaitu program MTQ.
“jadi kemarin disaat pengalokasian 2019 kita kan memaklumi bahwa 2020, 2021 dan 2022 kita kan ada bencana covid jadi ini kan 2023 insyaallah sudah normal, kalau dulu karena sesuai aturan okelah dimaklumi karena tidak bisa ada kerumunan atau interaksi langsung masyarakat, dan sekarang covid sudah selesai jadi dengan harapan kita 2022 dengan dilaksanakannya MTQ tingkat provinsi maka seharusnya di kabupaten juga ada, ini kan harapan daripada anak-anak kita, karena setau saya di tingkat kemukiman dan kecamatan sangat antusias, kadang kadang bahkan ditingkat kemukiman dan kecamtan dilaksanakan dengan biaya-biaya donasi dari tokoh-tokoh masyarakat dari geuchik dan semua pihak agar terlaksananya MTQ di tingkat kecamatan supaya bisa dibawa ke tingkat kabupaten. karena ini kan merupakan pembangunan SDM, sangat sayang jika kita hanya fokus di pembangunan infrastruktur tapi pengembangan SDM kita abaikan” kata Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali.