Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Konflik antara gajah dan manusia hingga saat ini belum terselesaikan, salah satunya di dusun Alue Supoy desa Lubok Pusaka kecamatan Langkahan kabupaten Aceh Utara, terbukti masih banyak didapatkan jejak kaki dan kotoran gajah melintasi dekat permukiman dan perkebunan warga. tidak hanya melintasi, namun gajah-gajah juga merusak sebagian tanaman milik warga.
Upaya yang dilakukan oleh warga hanya menghalau dengan mengunakan mercon, namun hal tersebut tidak efisien hingga banyak kerugian yang disebabkan oleh satwa gajah liar yang dialami petani sekitar.
Dampak dari konflik tersebut dikhawatirkan terjadinya korban, baik kerusakan lahan dan kebun, maupun gajah itu sendiri yang terluka atau bahkan ketinggkat yang paling tragis serta mengancam keberlansungan hidup satwa gajah liar tersebut.
Kadus Alue Supoy desa lubok pusaka, Zulkifli menyebutkan, sekitar empat hari yang lalu sebanyak 27 ekor gaja sumatera liar kembali mendekat ke permukiman warga.
Menurut keterangan para warga, upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah atau meminimalisir konflik satwa liar dengan manusia saat ini belum maksimal. banyak kebijakan dari pemerintah yang tak sesuai dengan fakta di lapangan sehingga tingkat konflik satwa liar dengan manusia di aceh utara masih tergolong sangat tinggi.
”Gajahnya masi banyak, terhitung 4 hari yang lalu ada sekitar 27 ekor, gajah itu masuk melalui tepi sungai setelah mengobrak-abrik lahan masyarakat, untungnya mereka berhasil dihalau sehingga mereka tidak jadi mampir ke kebun disekitar sini. Sebenarnya masalah gajah ini sudah lama, dankita sudah melapor ke BKSDA , kami juga pernah diundang rapat untuk membahas apa yang bisa dilakukan malah mereka yang bertanya ke kami bagaimana solusinya. jadi kami sebeenarnya ingin mereka yang datang langsung kemari dan melihat sendiri apa yang seharusnya bisa dipasang supaya masyarakat kita aman” tutur Kadus Alue Sepoy desa Lubok Pusaka, Zulkifli.