Aceh Barat – Pujatvaceh.com – Bukan hanya tidak terawat, meriam dengan panjang ukuran bervariasi peninggalan masa perang di era Kesultanan Iskandar Muda ini, terlihat terabaikan dan luput dari perhatian pemerintah Kabupaten Aceh Barat.
Guna menjaga identitas dan merawat bukti sejarah, membuat belasan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Bela Pendidikan (SOMBEP) dan Kepolisian Resor Aceh Barat, melakukan aksi gotong royong membersihkan tempat situs meriam bersejarah peninggalan Sultan Iskandar Muda, yang berlokasi di Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten setempat.
Meriam tersebut mulai berada di sana diantara abad ke-18, kemudian diwariskan kepada penerus dari pemilik pertama keturunan Kerajaan Sultan Iskandar Muda, untuk membangun benteng pertahanan dari serangan Kolonial Belanda pada masa penjajahan. Sementara rumah petinggi tokoh Aceh yang bernuangsa corak ciri khas adat aceh, pada masa itu dibangun pada awal abad 19.
Sebelumnya, ada lima buah meriam mulai dari ukuran satu meter, tiga meter hingga lima meter, serta rumah Khas Aceh Era Kesultanan di desa itu. Namun peristiwa tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 lalu, menyeret dan meratakan semua peninggalan sejarah dan hanya tersisa tiga buah meriam serta puing bangunan dengan corak bunga di setiap pondasi.
Meriam tersebut merupakan bukti sejarah masa Kejayaan Kerajaan Aceh di masa lalu, namun sayangnya keberadaan situs sejarah tertua ini tidak terawat dengan baik sehingga terabaikan dan ditumbuhi lumut.
“Jumlah meriam ada 5 yang besar 3, yang kecil satu dan yang panjang. Saya berterimakasih dengan adanya kegiatan seperti ini kepada mahasiswa dan Kapolsek, Kapolres saya tidak bisa membalas jasa mereka” Ujar Cut Nursiah, Keluarga Pewaris Ke 16.
Sebagai bentuk kepedulian untuk melestarikan bukti sejarah kelam, mahasiswa dan polisi melakukan gotong royong di lokasi, untuk membersihkan rumput ilalang dan membersihkan lumut yang melekat di meriam dan sisa bangunan khas rumah Aceh.
Meski kurangnya perhatian dan ketidakpedulian pemerintah, mereka tetap merawat meriam tersebut dan berencana akan membangun tempat yang layak untuk situs bersejarah ini.
“Tujuannya adalah membersihkan ini supaya kita tidak lupa bahwa ada benda peninggalan bersejarah untuk kita lestarikan, sehingga masyarakat dapat melihat. Kedepannya kita berusaha bersama mahasiswa mengusahakan agar tempat ini dibangun” Kata Iptu Muwji Rahmat, Kapolsek Arongan Lambalek.