NAGAN RAYA PUJATVACEH.COM – Masjid Tengku Chik di Kila teletak di Desa Kila, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya. Kondisi rumah ibadah itu sekarang terlihat begitu memprihatikan karena tak diurus maksimal seperti dulu. Warga sekitar hanya merawat seadanya saja karena keterbatasan biaya .

“Di komplek mesjid itu juga terdapat sebuah kendi yang diyakini airnya tak akan habis meski diambil ratusan kali. Pada bangunan mesjid itu juga terdapat corak bangunan dan simbol- simbol zaman sebagai hiasan,  dan  sebuah kentungan,  karena mesjid ini diperkirakan sudah berusia cukup lama.

Di komplek mesjid penuh nilai historis ini, terdapat  juga ratusan makam para santri dan warga terdahulu, bahkan disana juga terdapat makam kuno yang panjangnya mencapai 5 meter, beserta makam-makam para tengku dan ulama yang pernah siarkan islam di aceh, seperti keturunan tengku Chik Di Kila .

Namun sekarang, kini pemandangan miris terlihat jelas pada bangunan masjid Tengku Chik Di Kila. Bangunan bersejarah yang pernah menjadi saksi bisu masuknya islam di Aceh ini kini mulai terabaikan. Padahal sebelumnya, bangunan dengan usia ratusan tahun ini, banyak digunakan sebagai tempat salat berjamaah, perayaan hari besar islam, dan kenduri lepas hajat oleh masyarakat setempat.

Seperti diketahui, masjid tersebut dulunya dijadikan sebagai pusat dakwah dan kajian islam di masa kerajaan oleh warga sekitar, namun seiring berjalannya waktu, masjid tersebut mulai sepi dan hanya didatangi saat hari perayaan islam,  sholat jumat, dan lepas kenduri hajat oleh warga dari berbagai daerah.

Menurut “Sofian salah satu pengurus masjid Tengku Chik Di Kila mengatakan, komplek mesjid Tengku Chik Di Kila itu sudah ada sebelum masa penjajahan di Indonesia, namun hingga kini masih berdiri kokoh dan telah tercatat dalam situs cagar budaya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ungkapnya.”

Meski Kurangnya Perawatan, namun bangunan masjid yang terbuat dari kayu tersebut masih terlihat kokoh, dan di dalam masjid juga terdapat tatu buah mimbar yang berusia ratusan tahun.

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments