Aceh Besar – Pujatvaceh.com – Air mata kebahagiaan tidak terbendung lagi tatkala satu persatu santriwati menyematkan mahkota dan memeluk ibu mereka. Orang tua yang mendapat mahkota tersebut adalah orang tua atau wali dari santriwati yang menuntaskan hafalan dan menjadi seorang hafidzah Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Puja Izzati.
Tampak para tamu undangan serta peserta didik lainnya ikut pula larut dalam kesenduan air mata bahagia, hari ini, Sabtu 26 Agustus 2023, dimana sahabat seperjuangan mereka akhirnya dapat mempersembahkan mahkota kepada orang terkasih yaitu orang tua.
Semangat juang tinggi serta harapan santriwati tersebut semata-mata ingin memberikan motivasi agar semakin banyak lagi anak-anak Aceh yang dapat menghafal Al- Qur’an dengan baik dan lancar. Saat ini jumlah santriwati yang ada di Rumah Tahfidz Puja Izzati berjumlah 14 orang santriwati yang berasal dari kabupaten/kota di Aceh, dengan program 2 tahun khusus menghafal dan tahun kedua muroja’ah, muroja’ah sendiri berarti memelihara hafalan Al-Qur’an tetap baik, lancar, dan terjaga.
Dengan begitu hafalan Al-Qur’an yang sudah dihafalkan tetap terjaga dengan baik, tujuan utama dari murojaah adalah untuk membantu memperkuat hafalan dan pemahaman seseorang terhadap isi Al-Qur’an.
Ketua Yayasan Jaroe Puja Izzati, Abi Jamaluddin menyampaikan untuk belajar Al-Qur’an adalah amalan yang tidak terputus dan ini menjadi amal jariyah bagi orangtua yang memiliki anak yang sholeh dan sholehah.
“Belajar Al-Qur’an ini ada amalan yang tidak terputus-putus pahalanya dari membaca juga menghafalnya apalagi mereka yang menghafal, dan ini juga menjadi amalan yang sangat baik bagi orang tua dimana mereka yang meninggal dunia maka terputuslah amalan kita kecuali 3 salah satunya do’a dari anak-anak soleh dan solehah. Anak-anak yang memiliki ilmu Al-Qur’an ini tentunya akan menjadi anak yang solehah dan pasti juga akan mendo’akan orang tuanya. Saya berpesan kepada anak-anak kami yang Hafizah ini untuk terus menjaga murojaahnya, menjaga bacaannya, menjaga hafalannya dan tentunya menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang mengundang dosa sehingga Allah selalu meridhoi dan melindungi kita dengan kebaikan Al-Qur’an tersebut” ujar Abi Jamaluddin, Ketua Yayasan Jaroe Puja Izzati.
Salah seorang wali santriwati, Razali, pertama kali datang dari kota Subulussalam ke Banda Aceh semata-mata ingin melihat anaknya berdiri di panggung wisuda akbar ini, beliau mengungkapkan perjuangannya sehingga semua anaknya menjadi seorang hafidz-hafidzah yaitu sebagai pelindung orangtuanya semasa hidup sampai akhirat.
“Alhamdulillah itu hobinya anak saya, dan juga saya mengikhlaskan karena satu-satunya anak yang hafal Al-Qur’an ini itulah yang bisa melindungi orang tuanya dari dunia sampai akhirat. Alhamdulillah ini anak saya nomor 4 jadi anak saya sudah sukses 2, 1 orang laki-laki juga hafal Al-Qur’an 30 Juzz. Harapan saya dan ibunya semoga ilmu hafalan Al-Qur’an yang telah dikandung di otak anak saya ini semoga nanti menjadi anak yang solehah, mendo’akan kami sebagai orang tuanya dan juga guru-gurunya dan juga pada saat balik ke kampung smeoga anak kami ini dapat menjaga ilmunya dan menjaga nama baik pesantrennya dan menjaga nama baik orang tuanya” kata Razali, Orang Tua Santriwati
Selain wisuda akbar, hari ini juga diisi dengan pemberian hadiah kepada peserta lomba, penyerahan cinderamata kepada Ketua Yayasan Jaroe Puja Izzati, dan berfoto bersama keluarga besar Rumah Tahfidz Puja Izzati.