ACEH TIMUR – PUJATVACEH.COM – Puluhan petani yang berada di area pertambangan PT Medco E & P Malaka kini tidak bisa lagi bertani. Khususnya warga yang berada dijalur Right Of Way (ROW) CPP – Jambo Bale, Desa Jambo Leubok, Indra Makmur, Aceh Timur.
Lahan sawah dan lahan palawija lainnya sudah lama tidak digarap. Sejak adanya pembangunan jalan Right Of Way (ROW) milik PT Medco E & P Malaka. Para petani hanya bisa pasrah menerima kenyataan, sebab keluhan mereka selama ini tak ada yang menghiraukan.
Selain genangan air dilahan yang rendah, longsor juga menjadi langganan tahunan di lahan para petani yang berada di sepanjang jalur tersebut.
Seperti yang dialami oleh Aminah, janda berusia 46 tahun itu sudah puluhan tahun tinggal dan bertani di wilayah tersebut. Setelah kehadiran PT Medco E & P Malaka mengeksploitasi hasil alam disekitarnya, ia terpaksa harus merubah profesi menjadi buruh dikebun karet orang lain.
Lahan milik aminah sudah ditumbuhi semak belukar dan tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Air yang mengenangi lahan wargapun tidak dapat mengalir dengan baik karena tersumbat akibat pembangunan jalan dan pipa gas milik PT Medco E & P Malaka.
Fatimah menyampaikan, selain lahan yang tidak dapat digarap lagi. Banyak tanaman mereka yang mati begitu saja akibat genangan air tersebut.
“Dulu disini kami bercocok tanam dengan berbagai macam tanaman, baik tanaman muda ataupun tanaman tua. Kini tidak bisa kami tanam lagi, asal ditanam mati, tanam lagi, mati lagi,” Ungkap Fatimah, petani dan warga Desa Jambo Leubok Kecamatan Indra Makmur Aceh Timur.
Sementara itu, Armia selaku tokoh masyarakat setempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap perusahaan raksasa itu. Menurutnya, kehadiran PT. Medco di tanah kelahirannya itu bukan membawa kesejahteraan, namun membawa kesusahan terutama bagi para petani.
“Bukannya mendatangkan kesejahteraan, namun malah menghadirkan kesengsaraan, yang kami tuntut itu bukan milik mereka, tapi hak kami sendiri,” Tegas Armia, tokoh masyarakat desa setempat.
Armia juga mengingatkan agar pihak terkait tidak mengabaikan keluhan masyarakat kecil di Aceh Timur. Terutama yang merasakan langsung dampak buruknya. karena itu akan terjadi reaksi negatif jika terus diabaikan.
“Ini merupakan refleksi ketidak puasan masyarakat terhadap perusahaan,” tuturnya.
Warga meminta agar pihak yang bertanggung jawab bisa mendengar keluh-kesah masyarakat sekitar. Terutama para petani yang dirugikan segera tertangani dan mereka kembali mendapat pekerjaan untuk keberlangsungan hidup mereka sekeluarga.
Hingga berita ini di terbitkan, jurnalis Puja TV belum mendapat jawaban dari pihak PT. Medco E & P Malaka terkait tudingan oleh para petani di lingkar tambang tersebut. Beberapa nomor staf humas yang dihubungi belum membalas pesan whatsapp maupun panggilan ke telpon seluler.