Akibat tidak adanya pasokan gas dari PT. Medco E&P Malaka, operasinal PT. Pupuk Iskandar Muda atau PIM terhenti sejak tanggal 29 Mei 2021 lalu.

ACEH UTARA – PUJA TV ACEH – Akibat tidak adanya pasokan gas dari PT. Medco E&P Malaka, operasinal PT. Pupuk Iskandar Muda atau PIM terhenti sejak tanggal 29 Mei 2021 lalu. Walhasil, perusahaan pupuk yang berada di Kabupaten Aceh Utara tersebut merugi hingga 1 milyar rupiah perhari.

Manager Humas PT. PIM, Nasrun menyebutkan bahwa selama tidak adanya operasional pabrik, otomatis PT. PIM mengalami kerugian besar lantaran mereka tetap membayar gaji karyawan seperti biasa tanpa hambatan.

Diperkirakan, jumlah karyawan organik sekitar 613 orang, karyawan non organik sekitar 630-640 orang dan jika ditotalkan kalkulasi upah seluruh karyawan mencapai 1 milyar rupiah lebih.

Menurut Nasrun, jika produksi pupuk tidak berjalan maka seharusnya gaji karyawan tidak ada, hal tersebut  jika dihitung kerugian perhari. Namun, kesejahteraan dan gaji karyawan ditanggung oleh perusahaan. Sehingga, setiap pabrik terhenti dalam satu hari maka akan timbul kerugian.

“Informasi yang kami terima, Medco melakukan pemeliharaan sumur gas, sehingga untuk sementara dilakukan perhentian suplai gas ke PT. PIM sehingga urea harus terhenti. Gaji karyawan, kesejahteraan semua itu ditanggung oleh perusahaan maka setiap terhenti 1 hari pabrik maka muncul kerugian,” ungkap Nasrun.

Sementara itu terkait pasokan kebutuhan pupuk untuk petani, PT. PIM tetap mempunyai solusi karena masih memiliki stok pupuk urea bersubsidi sebanyak 130.000 ton untuk 2 bulan kedepan.

Tak hanya itu, saat ini sudah berlaku sentralisasi pemasaran di pusat atau PT Pupuk Indonesia (persero) sehingga seluruh kebutuhan pupuk nasional itu ditanggulangi oleh Pupuk Indonesia baik di PIM maupun distribusi ke daerah lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini