LHOKSEUMAWE-PUJATVACEH.COM–Puluhan masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan di pesisir pantai Kuala Pasee, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, mendatangi kantor bupati setempat, karena merasa dirugikan dengan maraknya aktivitas kapal trawl di kawasan tersebut.
Menurut nelayan tradisional setempat, hal ini mengganggu aktivitas pencarian ikan. Kemudian dengan adanya Kapal Pukat Trawl juga berdampak pada merosotnya penghasilan mereka, serta dapat merusak ekosistem laut.
Kapal pukat Trawl ini telah beroperassi sejak tiga tahun terakhir, namun tidak ada upaya penertiban dari pihak terkait, padahal aktivitas kapal pukat tersebut telah dilarang dalam undang-undang. Dari hasil pemantauan nelayan, hingga saat ini sekitar tujuh puluh kapal pukat trawl yang beroperasi di kawasan tersebut.
Mansurdin husen salah satu perwakilan nelayan mengaku, kedatangan mereka untuk meminta Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib atau yang dikenal dengan nama cek mad, agar dapat menuntaskan permasalahan yang dialami para nelayan tradisional tersebut.
“Sangat meresahkan dengan beroperasinya pukat Trawl, kami meminta mohon kepada bapak bupati untuk menuntaskan masalah ini, masalah pukat trawl ini sudah berlarut-larut terlalu lama”, ujar mansurdin ‘
Sementara itu, wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf, saat menjumpai para nelayan tradisional mengaku pihaknya meminta waktu kepada para nelayan selama satu pekan kedepan, untuk melakukan koordinasi dengan unsur Muspida plus, agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
“Kita minta tenggang waktu dalam seminggu, supaya ini selesai dan dalam waktu dekat kita akan duduk dengan Muspida plus supaya ini teratasi, ungkap Fauzi Yusuf.