Banda Aceh – Pujatvaceh.com – Pendemo yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda Mahasiswa Aceh (SPMA), melakukan unjuk rasa di Bundaran Tugu Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat pagi tadi.

Mereka meminta agar pihak United Nations High Commissioner For Refigees (UNHCR) serta Organisasi Internasional untuk Imigran (IOM) bertanggung jawab atas keberadaan imigran Rohingya di Aceh.

Sejak masuknya etnis Rohingya ke Aceh pada akhir 2022 lalu, UNHCR dan IOM terlibat langsung dalam penanganan para pencari suaka tersebut.

Koordinator aksi, Bobi Risky menyampaikan agar kebaikan masyarakat Aceh yang menerima para imigran Rohingya tidak disalah diartikan dan mengambil kesempatan.

Ada sekitar 5 poin tuntutan yang di sampaikan, diantaranya meminta pihak UNHCR, IOM untuk bertanggung jawab dan jangan lepas tangan terkait permasalahan dan keberadaan pengungsi Rohingya, menolak keberadaan pengungsi rohingya, karna hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak UNHCR dan IOM, menolak keras Bumi Perkemahan Pramuka di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie dijadikan sebagai camp penampungan pengungsi Rohingya.

“Kami melihat bagaimana sekarang kepedulian rakyat Aceh disalahgunakan oleh oknum-oknum yang bisa dibilang untuk memperkaya diri sendiri, maka kami disini dari SPMA menegaskan menolah hal tersebut karena memang ini sudah menjadi keprihatinan dunia terhadap korban Rohingya tersebut, kami datang kesini untuk menegaskan bahwa menolak akan hal tersebut

Usai melakukan aksi dan orasi, sekitar 15 menit, massa aksi langsung membubarkan diri, dikarenakan aksi tersebut tidak mengantongi Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) dari Polresta Banda Aceh, namun demikian pihak Kepolisian tetap mengawal ketat aksi tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini