Banda Aceh – Pujatvaceh.com – Pendemo yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Aceh (Gempa) melakukan aksi damai di depan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, di Kawasan Kuta Alam, Banda Aceh.
Mereka menuntut Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal di copot dari jabatannya. Pendemo menilai, Kadisbudpar Aceh telah melakukan pemborosan Anggaran Pembangunan Belanja Aceh (APBA) pada perhelatan Event Aceh Vespa festival 2023 yang menelan anggaran hingga satu miliar rupiah.
Koordinator lapangan, Mukhlis mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut juga telah meresahkan masyarakat yang menimbulkan kemacetan dan menghambat mobilitas warga.
“Terlaksananya event Aceh Vespa Festival yang dinilai meresahkan masyarakat Aceh, yang pertama dinilai oleh masyrakat Aceh karena jadi pemborosan dengan anggaran lebih kurang sekitar 1 Milyar Rupiah itu minim manfaat tidak mendongkrak semaksimal mungkin pariwisata dan kebudayaan yang ada di provinsi Aceh, dan terlaksananya event Aceh Vespa Festival banyak sekali isu-isu lingkungan saudara saudari islam adalah soal kebisingan yang timbul dari Vespa itu sendiri, nah itu sebagai kajian factual dari kami GEMPA itu menjadi alasan kami aksi pada hari ini itu merupakan isu yang harus kita kawal” kata Mukhlis, Korlap Aksi.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh Teuku Hendra Faisal, didampingi sekretaris Dinas Cut Nurmarita usai melakukan audiensi dengan pendemo menjelaskan, kegiatan event yang digelar oleh Disbudpar Aceh selama ini merupakan upaya untuk menarik minat kunjungan wisata di Aceh, yang mana wisata Aceh saat ini sudah aman yang nyaman untuk dikunjungi.
Hendra juga mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan Aceh Vespa Festival beberapa waktu lalu, bersumber dari dana aspirasi salah seorang anggota dewan yang peduli dan memiliki etikat baik dalam membangun kemajuan pariwisata Aceh.
“Kedepannya mungkin banyak hal yang harus dievaluasi dan diperbaiki, terkait dengan isu lingkungan juga, dampak terhadap pariwisata dan isu lingkungan juga itu harus benar-benar berkolaborasi, benar-benar bersinergi, yang lain-lain membangun pariwisata Aceh dengan kita yang sangat panjang konfliknya, kita baru damai 2005 buth waktu, tenaga, pikiran bersinergi tidak bisa membangun pariwisata ini dengan sendiri-sendiri kita harus membangun bersama-sama. Banyak event yang kita lakukan itu menunjukkan Aceh dari sisi budaya dan dari sisi pariwisata sudah aman dan nyaman untuk dikunjungi” ucap T. Hendra Faisal, Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh.