NAGAN RAYA – PUJATVACEHCOM Melemahnya ekonomi masyarakat ditengah pandemi covid 19,  sangat berdampak pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau umkm. Seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat,  inovasi dan kecerdikan harus dilakukan para pelaku usaha guna bertahan dari keterpurukan ekonomi.

Seperti yang dilakukan oleh Gulam Ahmad, seorang pelaku umkm sekaligus peternak lele jenis sangkuriang di desa rantau selamat, kecamatan tadu raya, Kabupaten Nagan Raya yang berinovasi memproduksi kerupuk dari bahan utama lele.

Pembuatannya sederhana seperti proses pembuatan kerupuk pada umumnya, yang mana adonan kerupuk yang telah dipotong-potong menjadi bagian kecil harus dijemur dibawah terik sinar matahari. Sehingga nantinya kerupuk dapat mudah mengembang dan renyah saat digoreng.

Dalam pengemasannya,  usaha rumahan atau home industri kerupuk lele crispy itu turut mempekerjakan warga setempat. Sehingga dengan usaha itulah ia dan keluarganya berhasil bertahan ditengah perekonomian yang merosot dimasa pandemi covid-19.

usaha kerupuk lele itu memberikan keuntungan besar baginya/ omset yang dihasilkan dari penjualan kerupuk lele crispy itu mencapai 4 hingga 5 juta perbulannya//

“Omset per bulan berkisar antara 4 hingga 5 juta rupiah,”Ujar Gulam Ahmad, pengusaha kerupuk lele crispy.

Foto : Gulam Ahmad , Saat Menjemur Lele Untuk Dijadikan Kerupuk Lele

Walau demikian untuk meningkatkan produktifitasnya,  dirinya mengaku masih terkendala alat sederhana dan pemasaran yang belum maksimal.

Selain itu ia berharap dukungan semua pihak elemen masyarakat dan pemerintah didaerah setempat. Untuk menunjang usaha kerupuk lele crispynya itu, sehingga ia dapat meningkatkan produksi dimasa mendatang.

“Mohon dukungan dari masyarakat dan pemerintah Nagan Raya sehingga usaha ini dapat berjalan lancar,”sebutnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini