Aceh Barat Pujatvaceh.com – Sejumlah warung kopi dan kafe di lokasi wisata pantai menyajikan Kupi Khop, salah satunya di Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh Aceh Barat.

Kopi tradisional khas Meulaboh ini terbilang sangat unik tidak seperti kopi biasanya, kopi yang disajikan didalam gelas terbalik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat kopi. Selain menjaga hangatnya rendaman kopi, aroma kopi yang keluar dari sela sela gelas, sangat menggugah hasrat untuk menghirup aroma sambil menyeruput kopi.

Jenis biji kopi yang digunakan adalah Kopi Robusta, tetapi berbeda dengan kopi kebanyakan. Biji kopi yang digunakan ini masih bertekstur kasar dikarenakan proses pengolahannya. Selanjutnya kopi diseduh langsung dengan air panas tanpa disaring dan membiarkan ampas kopi tetap berada di dalam gelas.

Kupi Khop ini memiliki cita rasa aroma dan sensasi kekentalan yang terjaga hingga tetesan terakhir dan banyak kelebihan lainnya seperti dengan posisi gelas terbalik, minuman kopi tidak dimasuki debu dan panasnya air tahan lama.

Kupi khop ini tidak hanya saja dinikmati oleh kaum laki laki saja, namun juga ramai digemari para kaum hawa sebagai penikmat kopi. Apa lagi saat hari libur datang, pengunjung dipastikan ramai mendatangi sejumlah kafe di lokasi wisata di kawasan pantai di Kota Meulaboh, terutama yang menyediakan Kupi Khop.

“Penyajian Kupi Khop berbeda dari kopi-kopi yang lain, bentuk penyajiannya seperti ditumpahkan, ini lah yang membuat kopi ini berbeda dan unik,” jelas Vida, pengunjung.

Ada beragam cara untuk menikmati Kupi Khop yang disajikan didalam gelas terbalik diatas sebuah tatakan atau piring kecil. Pertama gelas dan piring kecil diangkat secara bersamaan, lalu kopi yang keluar dari bibir gelas diseruput sedikit demi sedikit dari pinggiran tatakan, cara unik ini harus dilakukan dengan hati-hati, agar kopi yang akan disajikan tidak tumpah.

Yang kedua dengan menggunakan sedotan, sekali pun lebih mudah, namun cara ini tetap harus dilakukan harus hati-hati, agar panasnya kopi tidak langsung mengenai lidah.

Sementara untuk menikmati Kupi Khop tower atau kopi susu dingin ini, pengunjung harus meniup gelas bagian bawahnya secara perlahan sampai air kopinya keluar, lalu siap untuk diseduh. Dan yang lebih menariknya, apabila belum terbiasa menyeruput, maka air kopi tidak akan keluar dari gelas yang tertutup rapat tersebut. Apa pun cara yang digunakan, banyak peminat kopi mengaku merasa sangat ketagihan, karena cita rasa kopi yang khas dan sangat nikmat saat dicecap.

Untuk harganyapun sangat bersahabat dikantong, mulai dari 6 ribu -per gelas hingga 12 ribu rupiah, tergantung ukuran gelas.

“Cara meminumnya pun sangat berbeda dengan kopi yang lain, disini kita mendapatkan sensasi dan kenikmatan tersendiri dalam meminum kopinya baik itu dari segi rasa dan bentuk penyajiannya pun berbeda dengan kopi yang lain” jelas Budi, penikmat kopi.

Karena keunikannya ini, pemerintah Aceh berencana mengusulkan sebagai warisan budaya kuliner. Konon katanya, istilah Kupi Khop atau kopi terbalik ini, muncul dari kata-kata terakhir dari pahlawan nasional Teuku Umar, yang memberi isyarat meminum kopi bersama di Meulaboh, sebelum berangkat perang melawan penjajah Belanda.

Filosafi penyajian kopi dengan gelas terbalik ini, juga merupakan kebiasaan masyarakat Aceh yang berlama lama saat minum kopi. Jika disajikan dengan gelas terbalik seperti ini, maka akan tertutup dan aman dari polusi, serta menjaga kadar asam pada minuman kopinya.

“Disini kita menyajikan kopinya dengan cara yang berbeda dari kopi lain, banyaknya angin dan debu yang akan masuk ke kopi menjadi alasan bagi kami untuk menyajikan kopi dengan cara gelas terbalik. Terlebih lagi, kopinya juga tidak akan cepat dingin,” jelas Samsul Bahari, pengelola kafe.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini