Lhokseumawe – Pujatvaceh.com – Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh, Taqwaddin, meminta pemerintah harus lakukan counter attack terhadap isu hoax tentang vaksin Covid19, yang saat ini banyak beredar melalui media sosial.
Hal ini disampaikan oleh Taqwaddin, saat memberikan materi dalam program kuliah tamu dengan topik “Etika Digital” di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe, pada (28/9) di Aula Kyai Haji Ahmad Dahlan, di hadapan 130 mahasiswa dan dosen di kampus setempat.
Dirinya menilai, bahwa publik Aceh selama ini banyak terpengaruh dengan pemberitaan bohong, sehingga hilang kepercayaan mereka terhadap program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
Taqwaddin yang juga anggota BPH Stikes Muhammadiyah Lhokseumawe, mensyaratkan keberhasilan sosialisasi vaksinasi Covid19 di Aceh, dengan pemerintah melibatkan dan mengajak para Alim Ulama, dan tokoh masyarakat untuk secara proaktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang masih termakan berita hoax.
“Salah saktu fakta mengapa rendahnya Aceh dalam pelaksanaan vaksin karena begitu banyak informasi hoax yang tersebar. Oleh karena itu, saya meminta agar pemerintah yang ada di Aceh untuk berupaya melakukan sosialisasi dan komunikasi lebih optimal, tentunya dengan melibatkan para ulama, dan tokoh masyarakat,” jelas Taqwaddin.
Sementara itu, Ketua Stikes Muhammadiyah Lhokseumawe Mursal mengharapkan, agar para mahasiswa baru dapat memahami dan faham, bagaimana berinteraksi di dunia maya tanpa harus melanggar etika, apalagi sampai melanggar Undang-Undang Informatika dan Transaksi Elektronik atau UU ITE.
“Saya mengharapkan agar mahasiwa baru untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, sebab media sosial ini ada jebakan buat kita untuk bisa melanggar UU ITE, jadi mahasiwa harus memiliki etika digital lebih baik,” jelas Mursal.