Banda Aceh – Pujatvaceh.comMusabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Provinsi Aceh resmi di tutup oleh PEMERINTAH ACEH yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan, SDM dan Hubungan Kerjasama Aceh, Drs. Bukhari.

Event dua tahunan tersebut mulai dilaksanakan pada tanggal 13 hingga 16 Oktober 2021 di Komplek Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh, event tersebut di ikuti oleh 20 kabupaten/kota yang ada di Aceh.

Malam penutupan pada (16/10) lalu, hasil pertandingan diumumkan oleh dewan juri dari berbagai bidang yang diperlombakan. Namun, hasil akhir di luar prediksi, Kota Subulussalam yang pada awal babak final berada di posisi ke lima dengan jumlah peserta hanya 8 orang yang berhasil lolos ke babak final.

Keluarnya Kota Subulussalam sebagai juara umum pada MQK ke dua tahun ini sungguh di luar prediksi, hanya selisih beberapa poin dari kabupaten/kota lainnya.

Kota Subulussalam berhasil menjadi juara umum dengan 64 poin, di susul Banda Aceh dengan 63 poin, Aceh Selatan 62 poin, Aceh Besar 60 poin, Bireuen 50 poin, Aceh Utara pemenang juara umum tahun 2019 dengan 41 poin dan Pidie berhasil memperoleh 40 poin.

Melesatnya Subulussalam sebagai juara umum tidak terlepas dari usaha-usaha para peserta selama ini serta pembinaan yang cukup baik dari tengku-tengku yang ada di dayah, pesantren di kota paling ujung Aceh tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri mengatakan, ini sunggu di luar prediksi, selain itu Pemerintah Aceh juga membekali peserta yang menang di ajang ini dengan uang pembinaan dan piala degan total anggaran yang disediakan sebesar 1,4 milyar.

“Terkait dengan para juara kalau 2 tahun yang lalu juara umum adalah Kota Lhokseumawe namun tahun ini diluar prediksi kita karena yang mendominasi finalis adalah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar namun yang menjadi juara umum hari ini di pegang oleh Subulussalam. Untuk hadiah keseluruhannya ada 1,4 milyar yang di peruntukkan juara 1,2,3 serta harapan 1,2, dan 3 karena sudah wajar kita berikan yang lebih layak” jelas Zahrol Fajri, S.Ag., MH, Kadis Pendidikan Dayah Aceh

Sementara itu, rasa haru dan bahagia juga diungkapkan oleh M. Ya’kub selaku Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah pada saat malam penutupan ikut mendampingi pesarta untuk mendengar hasil perjuangan akhir mereka di MQK-II ini.

“Alhamdulillah kami sangat terharu dan bangga sekali karena memang berawal dari kondisi Subulussalam yang berada pada perbatasan kemudian paling ujung di Barat Selatan sehingga kami punya mimpi dan cita-cita agar Kota Subulussalam menjadi kota santri. Kemudian kami  juga melihat semangat masyarakat untuk memasukkan anak-anaknya ke dayah sungguh luar biasa” jelas Drs. M. Ya’kub, KS., MM, Kadis Syariat Islam Dan Pendidikan Dayah.

Salah satu peserta perwakilan Kota Subulussalam yang mendapatkan juara satu pada bidang perlombaannya balaghah di mqk itu juga mengucapkan rasa syukur dan bangga karena perjuangan mereka selama ini tidak sia-sia.

“Kami tidak menyangka bisa mendapatkan juara umum dari seluruh kabupaten Kota Subulussalam di karenakan tahun lalu masuk 5 besar sehingga sekarang bisa meraih juara umum, kami sangat  senang dan gembira. Target kami kedepan untuk bisa mempertahankan juara umum dan bisa meningkatkan kualitas santri di Subulussalam hingga Aceh” jelas Riski Irawan, Peserta Asal Subulussalam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini