Bireuen – Pujatvaceh.com – Longsornya Aramco (pipa gorong-gorong) terjadi bulan lalu, suplai air irigasi dari bendungan utama sudah tertutup, sedangkan sawah masyarakat di 6 kecamatan sudah dilakukan penanaman padi.

Akibat ambruknya terowongan air di bawah tanah berusia 30 tahun lebih itu, seluas 5 ribu hektare sawah di Kecamatan Juli, Jeumpa, Kota Juang, Peusangan, Jangka, sebagian Kecamatan Kutablang, tidak mendapat suplai air irigasi dari Pante Lhong.

Bupati Bireuen Muzakkar A. Gani mengatakan, turut perihatin atas terjadinya longsor Aramco irigasi Pante Lhong berdampak pada putusnya suplai air ke persawahan masyarakat.

Karena persoalan ini menyangkut hajat masyarakat, maka Pemkab Bireuen berinisiatif menangani kerusakan tersebut. Bupati sudah mengarahkan Kadis PUPR untuk mengupayakan mencari titik kerusakan Aramco dan hingga saat ini masih dalam proses penggalian tanah di sekitar Aramco.

Anggaran penanganan ini dibiayai Pemkab Bireuen sembari menunggu penanganan lebih lanjut dari pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera-1 Aceh yang direncanakan dilakukan pada 15 puasa mendatang.

“Kita juga merasa prihatin karena masyarakat sedang gencarnya melakukan penanaman padi hamper seluas 5000 hektar lebih dan sudah ada yang muncul padinya, tiba-tiba terjadi musibah longsor di daerah Aramco ini serta 2 hari pasca kejadian tersebut saya sudah perintahkan untuk mencari titik kerusakannya,” ujar Muzakkar A. Gani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini