Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Beralaskan tikar, sejumlah warga duduk di landasan pacu atau runway eks exxon mobil pada Jum’at 13 Januari 2023 guna untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar menurunkan hujan di lahan pertanian mereka yang sudah memasuki 60 hari setelah tanam, kini sawah mereka mengalami kekeringan dan mulai retak-retak akibat dampak dari belum berfungsinya bendung irigasi Krueng Pasee, doa bersama tersebut dipimpin lansung oleh Imam Gampong Ampeh Tgk Ismail Ahmad dan Tgk H Sufian Suri dari Majlis Taklim.

Imam Mukim Teugoh Kecamatan Tanah Luas Haji Muhammad Nur Ibrahim mengatakan, masyarakat antusias dan berinisiatif mengelar doa bersama meminta turunnya hujan karena 45 hektar sawah di gampong tersebut sudah mengalami kekeringan selama 45 hari.

Dirinya berharap, semoga dengan adanya hujan bisa memenuhi kebutuhan air untuk sawah para petani, kondisi sawah saat ini sudah mulai retak, sedangkan umur tanaman padi bervariasi mulai dari satu setengah hingga dua bulan, di khawatirkan gagal panen untuk musim tanam kali ini apabila tidak adanya hujan selama beberapa hari kedepan karena nihilnya pasokan air dari irigasi.

“Ini kegiatan untuk kita berdoa, bahwasanya kita minta hujan sama Allah. Karena selama ini sawah kita kekeringan, jadi kita berdoa sama – sama masyarakat Desa Ampeh yang sudah melaksanakan doa sekarang ini dan selesai dengan hikmah. Berhubung mengenai bendungan Krueng Pasee engga kunjung selesai, tanggul darurat juga ngga selesai, makanya masyarakat Ampeh khususnya berdoa di tempat perkumpulan Ulama Teungku Dipanyang bahwasanya memohon kepada Allah supaya turun hujan karena sawahnya sudah kekeringan.” Tutur H. Muhammad Nur Ibrahim, Imam Mukin, Tanah Luas, Aceh Utara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini