Foto : Tahura Pocut Merah Intan, Taman Edukasi Lebah Trigona

ACEH BESAR – PUJATVACEH.COM – Satu tahun sudah, pandemi covid-19 mewabah di Aceh, berbagai sektor perekonomian masyarakat pun mengalami penurunan pendapatan, tak terkecuali para peternak madu linot atau madu trigona, madu ini dikenal dengan sebutan madu kelulut.

Untuk bertahan hidup di tengah pandemi ini, berbagai upaya pun di lakukan oleh komunitas yang bernaung di bawah Yayasan Lentera Bumi Aceh Hijau. Salah satunya ialah berusaha menciptakan kreatifitas dan inovasi.

Taman Hutan Raya atau Tahura Pocut Meurah Intan, Saree, Aceh Besar, menjadi tempat Aceh Bee Breeding Center, untuk melakukan edukasi dan budidaya madu kelulut yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Abdurrahman Ketua Yayasan Lentera Bumi Aceh Hijau, saat penanda tanganan MoU bersama pihak Tahura mengatakan, Tahura menjadi lokasi komunitas untuk melakukan edukasi sekaligus budidaya madu kelulut. Mengingat di kawasan tersebut merupakan kawasan hutan lindung, di area tersebut juga masih banyak tumbuh pepohonan sebagai pakan lebah.

“tahura ini, lokasi untuk komunitas melakukan edukasi sekaligus budidaya madu, karena Kawasan ini juga merupakan hutan lindung,” papar Abdurrahman.

Menanggapi hal tersebut, Fajri sangat setuju dengan adanya kerjasama ini, untuk dijadikan taman edukasi bagi masyarakat, dan diharapkan nantinya taman ini akan sering dikunjungi oleh masyarakat sebagai tempat pembelajaran serta tempat penelitian. Dimana nantinya masyarakat bisa langsung menikmati madu langsung dari sarang lebah.

“jadi ya dengan adanya kerja sama ini, dapat sering dikunjungi masyarakat untuk tempat belajar dan meneliti,” harap Fajri, Kepala KPH Tahura Pocut Meurah Intan

Hal senada juga di ucapkan oleh Tgk Mukim Saree, Syarbini, dirinya mengatakan, semoga dengan adanya taman edukasi ini masyarakat di sekitar Tahura bisa belajar budidaya madu kelulut dan dengan sendirinya masyarakat akan sadar pentingnya melestarikan hutan, serta menanam pohon sebagai pakan lebah.

“Dengan adanya taman ini, masyarakat sekitar dapat belajar budidaya madi kelulut, dan akan sadar dengan sendirinya pentingnya hutan,” Syarbini, Tgk. Mukim Saree.

Selain memanen dan meminum langsung madu dari sarangnya, kegiatan tersebut ditutup dengan penanaman pohon sebagai pakan lebah nantinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini