Kebakaran disalah satu kios yang bedekatan di jalan Medan-Banda Aceh, Desa Upah, Kecamatan Karang Baru. (21/6)

ACEH TAMIANG – PUJATVACEH – Kebakaran diduga terjadi pada pukul 00.50 WIB disalah satu kios yang bedekatan dengan jalan Medan-Banda Aceh, Desa Upah, Kecamatan Karang Baru.

Api terus menjalar hingga menghanguskan 9 kios lain di kawasan padat tersebut dan dugaan sementara api berasal dari korslet arus pendek di salah satu kios pada Rabu (23/6).

Sejumlah unit mobil Pemadam Kebakaran dari BPBD Kabupaten Aceh Tamiang dan Pertamina dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api. Petugas Damkar dibantu warga bahu membahu turut memadamkan api namun karena kendala teknis dan keterbatasan armada, api baru bisa dipadamkan 3 jam kemudian.

Sejumlah pemilik rumah tidak dapat menyelamatkan harta benda mereka dan hanya mampu menyelamatkan diri dan keluarganya disaat api begitu cepat menyambar 9 kios yang terbuat permanen dan semi permanen tersebut.

Salah seorang korban, Jhon Asmara mengatakan bahwa awalnya ia senang karena petugas pemadam datang untuk memadamkan api yang ada di salah satu kios. Namun petugas hanya menyiram beberapa menit saja dan air sudah habis.

Terlebih, petugas Damkar datang terlambat 30 menit padahal jarak pos dan lokasi kebakaran hanya 100 meter. Petugas juga berdalih bahwa ada kendala teknis pada alat kerja mereka sehingga api terus menjalar hingga 9 kios lainnya.

“Untuk selanjutnya, petugas harus siap dan sigap saat menghadapi bencana kebakaran seperti ini, sehingga korban dan kerugian dapat diminimalisir,” ungkap Jhon.

Sementara Kepala BPBD Aceh Tamiang, Sahri mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja semaksimal mungkin untuk memadamkan api tersebut. Namun api sangat cepat menjalar dan baru bisa di padamkan setelah beberapa jam kemudian.

“Saya memaklumi keluhan warga yang mengatakan pihaknya lamban dalam memadamkan api tersebut. Hal itu tentu biasa terjadi karena banyak menimbulkan kerugian yang dialami korban kebakaran tersebut,” ujar Sahri.

Saat ini sejumlah korban kebakaran mengungsi sementara di rumah kerabat terdekat sambil menunggu bantuan pemerintah. Sementara korban kebakaran bersama warga lainnya mendirikan posko darurat yang digunakan untuk beristirahat dan mengumpulkan barang-barang yang masih tersisa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini