Foto : Ipda Zumahrita,Kapolsek Kuta Malaka

BANDA ACEH –  PUJATVACEH.COM – Women’s Day atau peringatan hari perempuan sedunia diperingati oleh seluruh perempuan di berbagai belahan dunia, dua wanita tangguh ini menjadi inspirasi bagi kaum hawa. Kesetaraan gender jelas terlihat, pekerjaan tak biasapun banyak dilakoni oleh kaum perempuan saat ini.

Seperti biasa, Nurhayati masih melakukan kebiasaan rutinitas, memasak dan mengurus rumah tangga, untuk buah hati dan suaminya. Tidak ada yang berubah, kendati hari ini merupakan hari perempuan sedunia bertepatan pada 8 maret 2021.

Walaupun sudah berganti nama setelah memeluk agama islam, dari nama awal Ade Margareta menjadi Nurhayati. Namun ibu empat putri ini tidak mengeluh dengan pahitnya kehidupan. Walau bantuan apapun belum dia dapat dari pemerintah, keluarga miskin ini tidak mengeluh dan berpangku tangan.

Dia bersama suami tetap bersemangat walau sang suami hanya berprofesi sebagai tukang parkir di salah satu cafe di bilangan jalan teuku umar, seutui, kecamatan Baiturrahman, kota Banda Aceh. Optimis dan yakin berubah, menjadi salah satu motivasi ibu perkasa ini,di hari spesial wanita sedunia. Srikandi tangguh menitipkan pesan untuk wanita Indonesia.

Apapun cobaan dan rintangan jangan pernah menyerah tetaplah semangat, yakin cobaan pasti berlalu.

Sejak saya nikah dibawa suami kesini (Banda Aceh), saya menjadi muallaf, sudah sembilan tahun di Banda Aceh,”Kata Nurhayati saat kepada PujaTV.

Kemudian, lanjut Nurhayati, jadi tukang parkir banyak suka dukanya. Terkadang ada juga yang marah-marah saat di tagih parkir dan ada juga yang tidak bayar langsung ngeloyor pergi tanpa basa basi.

“Ada yang gak bayar, ada yang marah, banyaklah suka dukanya jadi tukang parkir,”tuturnya.

Lain Nurhayati lain pula wanita yang satu ini, dia juga melakukan profesi yang tak biasa yang di lakukan oleh kaum perempuan umumnya.

Meskipun seorang wanita, dia dipercaya menjadi kepala kepolisian sektor (kapolsek) di Kuta Malaka, Aceh Besar. Konon dia adalah wanita satu-satunya di kabupaten setempat, yang dipercaya menjadi pimpinan nomor satu di tingkat Polisi Sektor (Polsek) yang mayoritas mitra kerjanya adalah kaum pria.

Adalah Ipda Zulmahrita, kendati baru satu tahun enam bulan menjabat berbagai program kerja sukses diinisiasi olehnya. Bahkan saat pandemi terjadi, polsek ini menjadi ikon ketahanan pangan yang sukses ditingkat polsek.

Dia bersama anggotanya kini sangat dicintai oleh masyarakat kuta malaka, hal itu bukan tidak beralasan. Pasalnya, dia dan anggotanya kerap turun blusukan ke kampung mendengar langsung keluhan masyarakat.

Menyapa rakyat dengan hati, itulah yang diterapkan sang kapolsek wanita tangguh ini dijajarannya tersebut. Kini dengan senyuman dan sikap humanis, image negatif kepada polisi pun hilang di kecamatan kuta malaka aceh besar.

Tak hanya itu, setahun terakhir angka kriminalpun, mulai turun dari kecamatan setempat, setelah dipimpin sosok kapolsek wanita berhati emas ini.

Selama saya menjabat disini sudah banyak hal yang kita lakukan, salah satunya ketahanan pangan, saya sama personil disini turut turun kesawah bersama petani,”Tutur Kapolsek Kuta Malaka, Ipda Zulmahrita.

Lebih lanjut Ipda Zulmahrita menambahkan, menjadi kapolsek apalagi dirinya seorang wanita merupakan tantangan terbesar bagi dirinya. Dibawah kepemimpinannya, Polsek Kuta Malaka sangat sering melakukan kegiatan patroli. Menurutnya, kegiatan patrol merupakan suatu hal yang dapat mempererat silaturrahmi dengan masyarakat.

“Kegiatan lain yang kita lakukan adalah patroli secara rutin, hal ini agar polisi lebih dekat dengan warga. Menjadi kapolsek merupakan tantangan besar bagi saya. Apalagi saya seorang wanita,”sebutnya.

Nurhayati dan Ipda Zulmahrita merupakan ikon, dua wanita perkasa nan tangguh yang sukses melakukan pekerjaan tak biasa untuk kaum wanita, ini merupakan bukti kesetaraan gender mulai berlaku di provinsi aceh. Di hari wanita ini mereka menjadi contoh untuk wanita lainnya, kalau mereka mampu, tentu wanita lain juga pasti dapat melakukan hal serupa dalam profesi lainnya atau bahkan dalam profesi yang sama.

Ketua Badan Eksekutif Komunitas Solidaritas Perempuan Aceh Elvida, memberikan apresiasi kepada 2 wanita tangguh tersebut, ini merupakan hadiah spesial di hari wanita sedunia tahun ini. Hal ini membuktikan bahwasanya wanita juga mampu melakukan aktivitas yang dilakukan oleh para pria.

“Kita memberikan apresiasi bagi dua wanita tangguh ini, mereka hadiah spesial di hari wanita sedunia ini,”kata Elvida, ketua Eksekutif Solidaritas Perempuan Aceh memaparkan.

Diharapkan kedepannya,  baik dari pemerintah maupun pihak swasta dapat memberikan peluang untuk wanita dalam melakukan kerja-kerja yang hari ini di dominasi oleh kaum pria sebagai perwujudan kesetaraan gender.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini