Gerakan Cinta Lhokseumawe: Selama Periode Suadi Yahya, Banyak Pembangunan Mubazir
Lhokseumawe- (Pujatvaceh.com)’ Selama periode pemerintahan Suaidi Yahya, banyak aset berupa gedung dan bangunan di Kota Kota Lhokseumawe yang tidak terurus, bahkan sama sekali tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh sejumlah warga yang menamakan diri sebagai Gerakan Cinta Lhokseumawe, kepada sejumlah awak media di Petro Dolar Coffee, Kecamatan Banda Sakti, minggu (3/7/2022).
Dari beberapa bangunan yang dimaksud, diantaranya yakni pembangunan pasar hingga terminal.
Mukhlis Azhar, Koordinator Gerakan Cinta Lhokseumawe mengatakan, selama kepemimpinan Suaidi Yahya banyak pembangunan yang tidak menyetuh atau tidak bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya pasar induk yang terletak di jalan lingkar desa Ujong Blang, Kecamtan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Menurutnya, pasar tersebut dibangun dengan menghabiskan anggran milyaran rupiah namun dinilai tidak berhasil dimanfaatkan baik untuk kepentingan masyarakat maupun meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun ironisnya, meskipun tidak berhasil difungsikan pemerintah Kota Lhokseumawe kembali menggelontarkan anggaran milyaran rupiah untuk kembali membangun atau merehap bangunan tersebut.
“Seharusnya pemerintah harus mempunyai perencanaan yang matang dalam membuat suatu pembangunan, sehingga tidak asal jadi. Seperti pasar induk tersebut harusnya difungsikan dulu baru dianggarkan kembali untuk diperbaiki” sebut Muklis.
Pria yang kerap disana dengan nama Pak Ulis itu juga menilai, tidak ada keseriusan dari pemerintah Kota Lhokseumawe dalam hal pembangunan.
Sehinggga pihaknya berharap agar pemerintahan selanjutnya baik itu Penjabat (PJ) maupun pemerintah definitif kedepan dapat merubah dan tidak melanjutkan konerja pemerintah yang lama.
Karena pihaknya menilai ,!selama ini Lhokseumawe seperti Kota tidak bertuan, bahkan keluhan masyarakat tidak dihiraukan pemerintah.
“Harapan kita kedepan PJ yang baru memiliki kriteria yang bisa memberikan atau mebaguskan pondasi Kota Lhokseumawe, jangan merawat kepemimpinan yang lama sehingga kota ini tetap seperti itu-itu saja,”tambah Mukhlis.
Gerakan Cinta Lhokseumawe tidak melihat siapa sosok PJ Walikota Lhokseumawe kedepan, yang terpenting nantinya PJ yangbdipilih memiliki jaringan ke pemerintah pusat untuk pembanguan dartah yang pernah dijuluki sebagai Kota Petro Dolar tersebut.