BENER MERIAH- PUJATVACEH.COM– Dataran tinggi tanah gayo dikenal sebagai salah satu daerah penghasil komoditas kopi terbesar di Aceh dengan kualitas kopi  terbaik, mirisnya akibat pandemi, harga kopi drastis mengalami penurunan

Para petani kopi yang sebagian besar berdomisili di dua Kabupaten yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah mengeluhkan anjloknya harga kopi dalam kurun waktu setahun ini.

Menurunnya harga kopi diakibatkan imbas dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara didunia dan  termasuk juga diindonesia.

Kopi gayo saat ini sudah tidak bisa lagi dikirim keluar daerah, karena akses menuju negara penerima ditutup akibat kebijakan negara masing masing untuk mencegah penularan  virus covid-19

Dampak yang signifikan terhadap menurunnya harga kopi saat ini dirasakan mencapai harga terendah yaitu berkisar antara tiga ribu rupiah hingga lima ribu rupiah per kilogram, dan hal ini berakibat pada  keengganan petani memetik hasil panen yang dianggap tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Tagore abu bakar, selaku tokoh masyarakat adat gayo berharap agar  Pemerintah Aceh jangan hanya fokus pada persoalan kopi dihulu saja, sementara hilirnya terancam

“Jadi harusnya menjaga mutu kopi Bener Meriah, kemudian menjaga produksinya, karena sekarang semua pengusaha focus ke hilir, padahal hulunya terancam” ungkapnya

Maka oleh sebab itu, para petani sebagian besar tidak lagi memanen, karena anjloknya harga kopi dipasaran, ini berdampak langsung terhadap sektor pertanian serta lemahnya daya beli masyarakat dan menurunnya perputaran ekonomi dipasaran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini