ACEH UTARA – PUJATVACEH.COM – Kejaksaan Negeri Lhoksukon Aceh Utara bersama tim ahli dari Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Kamis (28/01/21), meninjau lokasi proyek pengendalian banjir Krueng Buloh, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, yang roboh setelah dirampungkan beberapa bulan lalu.
Penijauan yang dilakukan kali kedua ini untuk mengambil sampel material serta ordil bangunan yang sudah jadi.
Kepala Kejaksaan Negeri Lhoksukon Aceh Utara Pipuk Firman Priyadi menjelaskan, pihaknya mengeluarkan surat perintah kepada tim ahli untuk pengumpulan keterangan dan data pada proses penyelidikan. Menurutnya, kegiatan ini bersifat rahasia, namun karena lokasi nya terbuka maka langsung bisa disampaikan.
“Surat perintah dikeluarkan oleh kejaksaan kepada tim ahli untuk keperluan data proses penyelidikan. Sebenarnya ini rahasia, karena di lokasi terbuka ya langsung dibuka,”Ungkap Pipuk Firman Priyadi Kejari Aceh Utara.
Nantinya sampel yang telah diambil ini akan dilakukan uji lab untuk mengetahui apakah sesuai dengan kualitas yang ada dalam spek maupun dalam kontrak.
Pipuk menambahkan, untuk perbuatan melawan hukum, pihaknya telah menemukan sejumlah kejanggalan. Namun untuk menentukan kerugian keuangan negara maka harus dilakukan uji secara ilmiah.
“Ditemukan sejumlah kejanggalan, namun untuk kerugian Negara harus ada pengujian secara ilmiah,”Tuturnya.
Awalnya pihak kejaksaan sendiri meminta sampel yang diambil dari tujuh titik. Namun tim ahli meminta sembilan titik karena semakin banyak sampling yang diambil, maka semakin pula tim ahli mengambil kesimpulan.
Diberitakan sebelumnya proyek pengendalian banjir Krueng Buloh, di Desa Blang Ara yang bersebelahan dengan Desa Krueng Manyang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara roboh sejak beberapa pekan terakhir. Padahal menurut warga setempat, proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020, sebesar sebelas milyar Rupiah lebih tersebut baru saja rampung sekitar tiga bulan lalu.
