Banda Aceh – Pujatvaceh.com – dalam Inspeksi Mendadak (SIDAK) yang dilakukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh dari Komisi V tersebut memeriksa kesejumlah ruangan serta pelayanan di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Yang menjadi sorotan diantaranya, ruangan dan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), instalasi farmasi, ruang rawat pasien pemegang Kartu Jaminan Kesehatan Aceh (JKA),dapur umum, hingga ruang operasi pun tak luput dari sidak.

Saat berada di ruang IGD, salah seorang dari keluarga pasien yang sedang mendapat perawatan menyampaikan keluhan kepada anggota Komisi V.  Keluarga pasien mengeluh lambannya serta kurangnya mendapat pelayanan dari perawat di IGD.

“Ini post kemo hari ke-6 kemo karena kanker hidung, jadi kemarin kami masuknya jam 4 sore karena beliau tidak sadar jadi karena penurunan kesadaran kami bawa kemari, dari jam 4 sore itu saya mendapatkan infus, sempat kemaren agak selisih paham juga disini, bias terjadi masalah juga, gara-gara pemasangan infus telat jadi saya yang berkomentar kenapa pemasangan infusnya sampai 1 jam setengah, tadi pagi gara-gara buang urin juga harus keluarga pasien yang membuang, itukan tugas seorang perawat, kalau ada keluarga pasien yang bias buang oke, tapi kalau keluarga pasien tidak bias, mungkin terjadi masalah lain lagi” kata Marhami, Keluarga Pasien.

Sementara ketua Komisi V DPRA, M. RIZAL FALEVI KIRANI mengungkapkan pihaknya menemukan sejumlah persoalan dalam sidak itu. persoalan ini akan menjadi atensi dan catatan pihaknya dan akan segera disampaikan kepada Pj Gubernur Aceh. Sedangkan direktur RSUZA, Dokter Isra Firmansyah menjelaskan terkait adanya keluhan masyarakat saat mengantri di farmasi.

“Ada banyak temuan yang sebenarnya 4 atau 5 bulan yang lalu juga ada temuan juga, dalam waktu dekat ini kami akan memanggil pemerintah Aceh untuk melihat keseriusan tentang pengelola Rumah Sakit Zainal Abidin apakah ini serius atau bagaimana karena ini merupakan rujukan rumah sakit 23 kabupaten/kota karena ini menyangkut dengan nyawa orang” ucap M.Rizal Fahlevi Kirani, Ketua Komisi V DPRA.

“Sebenarnya alur pelayanan di Rumah Sakit Zainal Abidin tidak hanya di farmasi saja, mulai dari entri pertama pasien masuk, kemudian ke poli klinik, kemudian keluar resep, kemudian baru ke instalasi farmasi untuk mendapatkan obat-obatan, jadi kerumah sakit mendaftar on-site tentunya akan lebih lama, sementara dirumah sakit kita ini ada system pendaftaran secara online dan itu disediakan oleh BPJS dan sudah disosialisaikan beberapa waktu lalu” tutur dr. Isra Firmansyah, Direktur RSUZA Banda Aceh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini