Banda Aceh – Pujatvaceh.com –Inspeksi mendadak atau sidak kali ini dilakukan menindaklanjuti dari sidak yang dilakukan sebelumnya oleh Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh.

Pantau Jurnalis Puja TV dilapangan, Dewan masih menemukan adanya masyarakat yang mengantri untuk mendapatkan pelayanan dari petugas kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh, dimana rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan dari 23 kabupaten kota di Aceh.

Antrian kali ini terlihat di ruang tunggu poliklinik, dari pantauan terlihat ternyata adanya penumpukan antrian tersebut dikarenakan tidak hadirnya dokter yang bertugas piket saat itu.

Anggota Komisi V pun berang, saat pihaknya meminta jadwal dokter piket yang bertugas, namun lagi lagi pihak RSUZA tidak mampu menunjukkan jadwal dokter piket dimaksud.

sidak yang dilakukan pada Kamis kemarin, tidak hanya hadir Anggota Komisi V, hadir juga Sekda Aceh, Kepala Inspektorat Aceh, Kepala Bappeda serta beberapa pejabat dari jajaran SKPA lainnya.

ketua Komisi V DPR Aceh, M. Rizal Falevi Kirani mengatakan, usai melakukan sidak beberapa waktu lalu, pihaknya memberikan laporan kepada pemerintah Aceh.

Komisi V DPRA yang dihadiri oleh Muslim Syamsuddin, Tarmizi Sp, Irpannusir, dan beberapa Anggota Komisi V lainnya berharap dengan hadirnya Sekda Bustami serta Inspektorat Jamaluddin dalam sidak ini dapat membuktikan bahwa pihaknya serius dalam membenahi management RSUZA.

“Kita memang membuktikan, bahwa apa yang menjadi kendala dan keluhan masyarakat yang pertama sekali adalah masyarakat rujukan dari 23 kabupaten/kota ini kan perlu pelayanan subspesialis kalau spesialis ada di kabupaten makanya kami buktikan hari ini dengan mengambil kebijakan bahwa memang betul tidak ada subspesialis. Kami ingin buktikan bahwa sidak DPR Aceh itu betul adanya bukan mengada-ngada” tutur M. Rizal Falevi Kirani,l Ketua Komisi V Dpra.

Sekretaris Daerah (SEKDA) Aceh, Bustami saat ditanyai awak media usai melakukan sidak, terkait pelayanan di rumah sakit mengatakan telah membahasnya dengan direktur rumah sakit. Bustami berharap adanya perbaikan dan pembenahan kedepan agar lebih baik.

“Kami berjanji bahwa penataan, pengelolaan, bahwa masyarakat itu harus terlayani cepat dan tepat” kata Bustami, Sekda Aceh.

sedangkan Direktur RSUZA, Dokter Isra Firmansyah menjelaskan di RSUZA memiliki dua institusi yang tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat namun juga mendidik.

selaku manajemen rumah sakit, Dokter Isra mengaku akan melakukan pembenahan dan perbaikan atas masukan masukan dari sidak selama beberapa hari ini, serta mencari solusi bagaimana mengatur kembali jadwal piket bagi dokter-dokter yang bertugas di rumah sakit rujukan tersebut.

“Ada 2 institusi disini rumah sakit ini adalah rumah sakit pendidikan utama,jadi selain memberikan pelayanan juga mendidik prefesi ataupun tugas kami ini adalah mendidik dokter spesialis, dokter umum juga mendidik, tidak hanya dokter tetapi juga tenaga kesehatan lainnya. Jadi tidak hanya memberikan pelayanan. Nah mungkin saja pada saat bapak-bapak itu dating ke poli klinik ada yang sedang memberikan pelayanan yang lain, sedang operasi mungkin atau sedang mengajar, mengajar tidak hanya disini, jadi inilah yang harus kita buat sinkron” ucap dr. Isra Firmansyah, Direktur RSUDZA.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini