ACEH UTARA – PUJATVACEH.COM – Masyarakat di Kecamatan Nibong Aceh Utara keluhkan akses jalan di kecamatan tersebut. Pasalnya, jalan lintas antara kecamatan setempat dan kecamatan nibong aceh utara belum tersentuh aspal sama sekali. Mirisnya, jalan ini tidak mendapat perhatian sama sekali pasca damai Aceh 2005 silam dalam bentuk MoU Helsinki.
Akibatnya pengguna jalan sulit melintasi, baik itu roda dua serta roda empat. Padahal jalan tersebut menjadi salah satu jalan utama untuk akses masyarakat setempat.
Tidak hanya itu, selain menghambat perekonomian warga setempat, jalan rusak ini juga kerap memakan koban yang terperosok ke jalan yang berlubang dan dipenuhi lumpur.
Kaur Pembangunan Kadus Desa Alue Ngom, Kecamatan Nibong, Aceh Utara, Muktar Rizal mengungkapkan, rusaknya jalan ini sangat mengganggu aktifitas masyarakat dalam mengangkut hasil panen. Bahkan jalan lintas itu kerap jatuh korban dan mobil pengangkut sawit juga pernah terbalik karena air menutupi badan jalan yang berlubang.
“Aktifitas kami ketika mengangkut hasil panen selalu terganggu karena jalan rusak. Bahkan, sering terjadi kecelakaan seperti orang jatuh dan mobil pengangut sawit terbalik,” Ungkap Muktar Rizal Kaur Pembangunan Kadus Desa Alue Ngom, Kecamatan Nibong, Aceh Utara.
Lebih lanjut Muktar menuturkan, untuk jalan lintas di Desa Alue Ngom Dalam kecamatan setempat, badan jalan yang belum pernah diaspal panjangnya mencapai lima kilometer. Beberapa tahun lalu sempat dilakukan pengerasan jalan tersebut namun kembali rusak bahkan semakin parah.
“Dulu memang pernah dilakukan pengerasan jalan, namun jalan tersebut kembali rusak malahan semakin parah. Bahkan, badan jalan di Desa Alue Ngo mini belum pernah diaspal sama sekali, panjang jalannya mencapai lima kilometer,” tuturnya.
Saat ini masyarakat setempat hanya berharap perhatian pemerintah kabupaten atau Provinsi Aceh agar jalan tersebut segera di aspal.