LHOKSEUMAWE – PUJATVACEH.COM – Sejumlah kontraktor lokal di lingkungan PT Perta Arun Gas, mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe, terkait persoalan yang mereka alami. Lantaran merasa dipersulit oleh perusahaan migas tersebut perihal administrasi pelelangan.
Kedatangan mereka disambut oleh ketua DPRK lhokseumawe Ismail A Manaf, serta Wakil Ketua Satu Irwan Yusuf atau Geuchik Wan.
Perwakilan kontraktor lokal di lingkungan PT PAG T. M. Amin mengatakan, pihaknya mengadukan kepada dewan bahwa saat ini PAG terkesan mempersulit persyaratan administrasi terhadap perusahaan lokal, terkait pelelangan paket pekerjaan di perusahaan tersebut.
“PAG terkesan mempersulit persyaratan administrasi bagi kami perusahaan lokal, kondisi ini jauh berbeda dengan 2018 lalu. Mereka sangat menghargai perusahaan lokal”. Kata T.M. Amin Perwakilan kontraktor Lokal.
Pihaknya menduga panitia pelelangan PAG sudah mengabaikan amanat undang-undang nomor 11 tahun 2006, qanun nomor 7 tahun 2014, dimana dua poin undang-udang tersebut menyebutkan tentang kesejahteraan dan kearifan lokal.
Kedatangan mereka ke DPRK kota lhokseumawe, untuk meminta pihak PT P-A-G agar tidak mempersulit administrasi untuk pengusaha lokal.
Terkait hal itu, Amin berharap agar para pengusaha lokal di lingkungan PT PAG bisa menjadi binaan perusahaan tersebut. Menurutnya, sejauh ini pengusaha lokal memang dilibatkan dalam proses pelelangan paket, tapi syarat yang dibuat oleh PT PAG terkesan mempersulit mereka.
“Harapannya para pengusaha lokal bisa jadi binaan mereka (PT PAG), kami memang dilibatkan, tapi terkesan dipersulit”. Tuturnya.
Menanggapi hal itu, ketua DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf mengatakan, pihaknya akan segera menyurati dan memanggil PT PAG terkait permasalahan yang selama ini terjadi dengan kontraktor lokal. Serta menindaklanjuti apa yang disampaikan pengusaha lokal di lingkungan perusahaan tersebut.
“Dalam waktu dekat kita akan surati mereka, serta kita akan tindaklanjuti laporan para kontraktor ini,” Ujar Ismail A. Manaf Ketua DPRK Lhokseumawe dan juga politisi Partai Aceh ini.
Ismail berharap agat PT PAG tidak mengabaikan keluhan pengusaha lokal tersebut, serta sama-sama mencari solusi terbaik.
