Lhokseumawe – Pujatvaceh.com – Milad GAM ke 46 di wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, berjalan kondusif pasca upacara pengibaran bendera bintang bulan di Makam Malikussaleh Kecamatan Samudera, Geudong, Aceh Utara, pengibaran bendera bulan bintang dengan diiringi lantunan adzan berlangsung khidmat yang dilakukan oleh GAM wilayah Pase dan Kuta Pase. Hingga penurunan kembali bendera bintang bulan suasana cenderung aman dan menyejukkan.

Pasca pengibaran bendera bintang bulan di lokasi bekas kejayaan kerajaan Malikussaleh, kegiatan milad berlangsung di kantor Partai Aceh jalan Medan – Banda Aceh geudong Aceh Utara. Para mantan kombatan dan simpatisan berdoa bersama untuk kedamaian Aceh dan mensyukuri nikmat perdamaian yang telah memasuki usia 17 tahun.

Meskipun begitu ada catatan penting yang disampaikan oleh juru bicara GAM wilayah pase, M Joni dihadapan awak media dalam jumpa pers disalah satu café di kompleks Lido Graha Kota Lhokseumawe, mengajak pemerintah pusat untuk sama-sama menyelamatkan perdamaian ini yang sudah ditandatangani bersama antara GAM dan Republik Indonesia.

“Sebenarnya perjanjian MoU Helshinki belum banyak yang selesai diantaranya hal yang sakral bagi kita GAM ini adalah terhadap Bendera Bintang Bulan, karena seperti yang kita tahu bendera tersebut adalah salah satu point perjanjian MoU Helshinki yang harus sebagai daerah kekhususan  bagi rakyat Aceh, maka dari itu kita berharap dan kita kasih catatan penting kepada pemerintah Indonesia yang bahwa perjanjian MoU Helshinki itu jangan dikhianati“ kata M Joni, Juru Bicara GAM Wilayah Pase.

Sementara itu juru bicara GAM wilayah Kuta Pase Halim Abe, mengapresiasi kepada pihak keamanan TNI dan Polri yang telah melakukan koordinasi jauh hari agar suasana tetap kondusif dan Milad GAM ke 46 bisa berjalan lancar tanpa ada gesekan apalagi sampai kisruh di lokasi pengibaran bendera.

Dan dalam momentum ini pihak GAM juga mendesak pemerintah pusat untuk komit dan ikhlas pada perdamaian Aceh dengan menyelesaikan butir-butir MoU yang belum terselesaikan seperti komitmen GAM yang mau menyerahkan senjata dan dimusnahkan demi perdamaian Aceh.

“Milad GAM adalah suatu khasanah bagi kita semua dan terutama kepada kawan-kawan dari pihak keamanan yang mungkin juga mereka akan memahami kultur dan budaya lokal. Terkait dengan milad GAM bahwa GAM dan Pemerintah Indonesia adalah 2 stakeholder perdamaian yang harus bahu membahu, jadi tidak boleh dalam perdamaian ini terkhusus pada momen milad GAM ini bahwa jangan la ada kecurigaan bahwa akan ada kejadian disintegrasi dan segala macam itu tidak boleh terjadi dan itu harus ditepikan. Kita melakukan milad GAM kan juga kesepahaman tidak ada masalah apapun dan ini juga harus dipahami oleh pemerintah pusat jangan sampai nanti setiap momen seperti ini kita diadu di lapangan dengan TNI dan Polri, karena kita ini melakukan seusia undang-undang dan regulasi yang berlaku“ ucap Halim Abe, Juru Bicara GAM Wilayah Kuta Pase.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini