Langsa – Pujatvaceh.com – Sebanyak 223 kepala keluarga yang tinggal di sekitar bantaran sungai Krueng Langsa akan segera direlokasi. Pemindahan rumah warga di sekitar bantaran sungai ini penting dilakukan, karena jika warga dibiarkan menetap di lokasi tersebut akan membahayakan keselamatan mereka kedepannya.
Sejak Tahun 2020 sampai 2021, ada 95 kepala keluarga yang sudah dipindahkan ke tempat yang baru di Gampong Timbang Langsa, Kecamatan Langsa Baro, dan diperkirakan 128 kepala keluarga yang tersisa akan direlokasi dalam tahun ini.
Salah seorang warga yang tinggal di bantaran sungai Krueng Langsa, Suciani mengaku, sudah 30 tahun tinggal di bantaran sungai, dan hampir setiap tahun pemukiman mereka menjadi langganan terjadi banjir. Meski merasakan keberatan direlokasi, dirinya tetap akan bersedia untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
“Sebian sudah pindah sebagian lagi belum, sudah dapat kunci tapi belum disuruh pindah, tinggal menunggu informasi lebih lanjut“ ujar Suciani, Warga.
Sementara itu, Dinas PUPR Kota Langsa menargetkan pemindahan warga yang tinggal di bantaran sungai krueng Langsa tuntas pada pertengahan 2022 mendatang. Kini sebanyak 100 kepala keluarga telah menempati rumah relokasi di gampong Timbang Langsa, kecamatan Langsa Baro Kota Langsa.
Selain itu, warga yang akan direlokasi yaitu 201 KK warga Gampong Jawa, 8 KK warga Gampong Sidorejo, dan 40 KK warga yang berada di bantaran rel kereta api.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR Kota Langsa, kini tengah menyelesaikan pembangunan rumah relokasi warga bantaran sungai Krueng Langsa, yakni 250 unit rumah tipe 36 yang hampir selesai dibangun diatas lahan seluas 14 hektar, berlokasi di gampong Timbang Langsa, kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, yang nantinya akan dihibahkan kepada masyarakat penerima manfaat.
Muharram menambahkan, sumber dana pembangunan rumah relokasi tersebut merupakan dana alokasi khusus terintegrasi tahun 2021 dari Kementerian PUPR, melalui program bantuan stimulan perumahan swadaya atau BSPS.
Kemudian didukung APBK Kota Langsa untuk pembangunan sarana dan prasarana umum seperti jalan, listrik, air bersih dan sanitasi, dan relokasi tersebut diharapkan dapat mengurangi kawasan kumuh di Kota Langsa.
“Sedangkan kondisi yang terjadi saat ini dibeberapa lokasi di bantaran sungai Kreung Langsa itu terjadi erosi dan abrasi akibat banjir yang menghantam kota Langsa beberapa waktu lalu diawal Tahun 2022. Sampai ini kita sudah menyampaikan usulan ke Kementrian PUPR melalui Balai Sungai Wilayah 1 Sumatera untuk mendapatkan dukungan anggaran dalam hal menanggulangi kedaruratan“ kata Muharram, Kadis PUPR Kota Langsa.