Gresik – Pujatvaceh.com – Muhammad Aditya Pratama (20), warga Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, diduga menjadi korban pengeroyokan. Remaja yang merupakan pesilat itu meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan medis.

Sebelumnya, korban sempat pamit kepada orangtuanya guna mengikuti ujian kenaikan sabuk perguruan silat di Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Gresik, pada Sabtu (7/10).

Kemudian, orangtua korban mendapat informasi bahwa anaknya dirujuk ke Puskesmas Cerme karena tidak sadarkan diri.

“Minggu dini hari (8/10) sekitar pukul 01.30 WIB, saya mendapati kabar. Teman-teman anak saya mengabari bahwa anak saya di Puskesmas Cerme. Setelah ke sana (Puskesmas Cerme), anak saya sudah dibawa (dirujuk) ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ibnu Sina Gresik,” kata Ngatrip, ayah korban, kepada awak media, Selasa (10/10).

Korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin (9/10) sekitar pukul 20.00 WIB setelah mendapatkan perawatan medis.

Setelah itu, korban dikebumikan di kompleks makam Desa Semampir pada Selasa dini hari. “menurut keterangan dokter, penyebab meninggalnya saraf dibagian otak kepala tidak berfungsi,” ujar Ngatrip.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menuturkan, pihaknya sudah mengamankan enam terduga pelaku pengeroyokan terhadap pesilat tersebut.

Para pelaku yang diamankan berinisial D (17), AS (20), RM (20), ARG (15), S (19) dan HS (17). Semuanya merupakan warga Kecamatan Cerme, Gresik.

“Pelaku sudah diamankan, masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” tuturnya.

Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kejadian tersebut.

Para pelaku yang sudah diamankan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Barang bukti yang telah disita pihak kepolisian dalam kejadian tersebut ada enam unit telepon genggam dan pakaian yang dikenakan korban pada saat kejadian.

Sumber : Kompas.com

Foto : Dok Polres Gresik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini