Banda Aceh – Pujatvaceh.com – Seumapa atau saling menyapa, merupakan tradisi adat Aceh yang sudah ada dari sejak zaman leluhur, seumapa merupakan salah satu budaya seni tutur yang didalamnya terkandung syair nasehat serta pantun yang kerab dilakukan masyarakat Aceh saat acara lamaran (Ba Ranub), pernikahan, pesta perkawinan maupun berbagai acara formal lain.

Di zaman penuh dengan berbagai budaya luar yang kini mulai tergerus kelestarian tradisi indatu, adat seumapa ini perlu untuk terus dilestarikan, demi mengingatkan generasi muda tentang kekayaan tradisi adat dan budaya Aceh.

Dalam tradisi ini ada dua belah pihak yang diwakilkan oleh tokoh adat untuk saling seumapa atau menyapa dengan seni tutur dan pantun yang mengandung berbagai edukasi serta nasehat, dalam seumapa dan berbalas pantun pihak rombongan dituntut harus bisa menjawab semua pertanyaan berkisar adat dan istiadat seputar perkawinan dengan bahasa syair dan pantun dari pihak satunya lagi, setelah itu baru lah dipersilahkan masuk. dalam adat seumapa berbalas pantun ini juga dikemas dengan syair nasehat dan pantun yang penuh jeunaka, sehingga sangat menghibur.

Salah seorang seniman dan budayawan Aceh, Medya Hus mengatakan, seumapa atau saling menyapa sudah menjadi tradisi budaya Aceh dalam menyambut tamu diberbagai acara. Dengan adanya seumapa sekaligus bisa mengkoordinir setiap prosesi dari sebuah acara itu sendiri.

Dalam kesempatan itu Medya Hus yang juga merupakan salah seorang pemangku adat Aceh ini berharap/ semua elemen harus bersama sama menyelamatkan dan terus melestarikan adat tradisi budaya Aceh yang sudah ada dari sejak zaman indatu ini.

Ia juga mengharapkan kepada dunia pendidikan agar bisa membangkitkan pelajaran muatan lokal guna memperkenalkan segala kekayaan adat tradisi kepada generasi Aceh. Serta kontribusi media juga sangat diperlukan dalam memperkenalkan seni dan budaya Aceh.

“Supaya untuk menyelamatkan seni Aceh khususnya seni tutur seperti seumapa ini, upayanya yang pertama dari kita, jadi kita spirit dan semangat untuk mempertahankan seni budaya. Seperti kami dari budayawan dan seniman serta tokoh tokoh adat, pihak Gampong yang selalu ingin melestarikan. Tapi yang penting upayanya di dunia pendidikan, untuk mewarisi ke generasi harus ada muatan lokal, untuk menyelamatkan adat dan budaya tentunya kerjasama semua elemen komunitas masyarakat, janganlah melupakan adat dan budaya” Ujar Medya Hus, Seniman dan Budayawan Aceh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini