Lhokseumawe – Pujatvaceh.com – Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) menggelar kegiatan Lhokseumawe Culinary Fiesta, mulai 06 hingga 15 Desember 2022 mendatang.
Kegiatan yang berlangsung di Terminal Bus Tipe A Lhokseumawe ini, bertujuan untuk membangkitkan UMKM, terutama yang bergerak dibidang kuliner, sehingga dapat mendorong para pelaku UMKM di Lhokseumawe untuk kembali semangat memproduksi produknya, apalagi setelah dilanda pandemi covid-19.
Meskipun disebut sebagai upaya mendorong pengembangan UMKM, namun para pelaku usaha mikro kecil dan menengah itu mengaku harus membayar mahal agar mendapatkan lapak yang strategis pada event tersebut.
Wika Natasya, salah seorang pelaku UMKM mengatakan, pihaknya membayar hingga empat juta rupiah untuk menyewa lapak selama event berlangsung. Lapak yang didapatkannya itu berada dibagian belakang terminal atau berhadapan dengan panggung utama kegiatan.
Biaya yang dikeluarkan itu dinilai tidak sesuai bagi para pelaku UMKM, apalagi Wika mengaku datang dari Medan, Sumatera Utara. Menurutnya, apabila pengunjung event ini sepi maka mereka akan merugi.
“Selama 10 hari, lapaknya di sewa dengan perkiraan 4 jutaan, cocok atau tidaknya kami belum tahu, karena ini masih pembukaan jadi kami belum tahu pengunjung ramai atau tidak, kalau misalnya ramai iya cocok-cocok saja dengan sewa lapaknya selama 10 hari, namun kalau dengan keadaan seperti kurang memungkinkan“ kata Wika Natasya, Pelaku UMKM.
Ratih Rahayu Putri, pelaku Umkm yang menyewa lapak dibagian depan terminal mengaku, pihaknya hanya membayar sebesar tiga puluh enam ribu rupiah perhari, untuk biaya listrik dan berbagai kebutuhan lainnya, hal itu dikarenakan lapak yang disewanya lebih kecil dari pada lapak yang berada dibagian belakang terminal.
“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini perekonomian kita kembali pulih karena selama 2 tahun ini ekonomi kita agak melemah, sejak adanya kegiatan seperti ini yang biasanya kita jual tidak laku tetapi laku dalam sekejap, ini adalah perbaikan ekonomi dan ini bagus sekali dan sangat membantu pelaku UMKM, untuk lapak sendiri kita memang ada berbayar tapi untuk listrik dan untuk lain sebagainya untuk per harinya sendiri sebesar 36.000“ ungkap Ratih Rahayu Putri, Pelaku UMKM.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Lhokseumawe, Imran, mebantah jika pihaknya mengutip biaya sewa lapak hingga empat juta rupiah, karena menurutnya event ini masih dalam tahap percobaan, sehingga digratiskan untuk pelaku UMKM.
“Sampai dengan hari ini tidak ada, EO nya sendiri tidak memungut sewa untuk lapak, sewa lapak tidak ada karena baru hari ini dibuka karena ini baru uji coba dan semuanya gratis“ ujar Imran, Pj Wali Kota Lhokseumawe.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh Puja TV dari pedagang, ada lapak yang dikutip 100 ribu rupiah perhari atau 1 juta selama berlangsungnya event tersebut. Lhokseumawe Culinary Fiesta yang melibatkan sekitar 72 UMKM ini, juga digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kota Lhokseumawe ke-21, sekaligus sebagai upaya pemerintah untuk mengendalikan inflasi.