BANDA ACEH- PUJATVACEH.COM Banjir yang mengepung Aceh selama sepekan terakhir ini di akibatkan karna masih tingginya angka perambahan hutan baik legal maupun illegal.

Tingginya angka perambahan hutan di Aceh hingga menyebabkan banjir, selain perambahan hutan, aspek pembangunan juga belum sepenuhnya melalui proses pengkajian lingkungan terlebih dahulu.

Tingginya angka perambahan hutan juga merupakan pemicu utama terjadinya banjir di beberapa titik di Kabupaten, Kota Provinsi Aceh, akibatnya di beberapa titik Kabupaten, Kota tersebut menjadi langganan banjir tahunan.

Seperti di Kabupaten Aceh Besar, fungsi hutan berubah akibat tingginya pembalakan liar, Kabupaten Pidie terjadi Illegal Logging dan Pertambangan Emas, sedangkan Aceh Utara, Bireuen, Aceh Timur hingga Aceh Tamiang.

M. Nur, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Aceh mengatakan, banjir yang terjadi setiap tahun tersebut seharusnya memiliki arah pembangunan dan infrastruktur yang lebih memadai.

“Penyebab banjir itu sendiri sebenarnya perusakan hutan, perusakan lahan dan kegiatan- kegiatan illegal. Seluruh pembangunan itu yang terjadi di hulur maupun hilir 90% itu tanpa kajian lingkungan”, ungkapnya.

Memperbaiki Tata kelola sektor industri juga di anggap penting, serta masyarakat juga harus kritis dalam hal pemanfaatan lingkungan, Hutan dan lahan agar nantinya bisa benar-benar menjawab masalah utama/ yakni dalam hal mengatasi banjir.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini