Banda Aceh – Pujatvaceh.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Komisi V melakukan pemantauan dan melihat langsung penanganan terhadap pasien yang didiagnosa terkena gangguan fungsi ginjal, yang dilakukan pihak medis di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Saat ini RSUDZA masih merawat dua pasien rujukan dari rumah sakit daerah. Dari total 29 kasus, 22 diantaranya tidak dapat diselamatkan, lima pasien lainnya sudah dinyatakan sembuh.
Dari hasil perbincangan dengan keluarga pasien, rata-rata pasien yang terkena gangguan fungsi ginjal awalnya hanya mengalami sakit biasa, namun setelah mengkonsumsi obat sirup pasien mulai merasakan gangguan pada saluran kencing, atau berkurangnya intensitas buang air kecil.
Ketua Komisi V DPRA, M. Rizal Fahlevi Kirani mengatakan, dari hasil pengecekan rekam medis pasien, bahwa benar pasien pernah mengkonsumsi obat yang mengandung zat kimia berupa Ethylene Glycol (Eg), Diethylene Glycol (Deg) dan Ethylene Glycol Butyl Ether (Egbe), seperti yang sudah dipublikasi oleh kementerian kesehatan.
“Hari ini ingin pastikan bahwa memang betul ada korban sebagaimana yang diberitakan bahwa ada 22 orang yang meninggal kemudian 5 sembuh dan dua yang masih dirawat. Setelah kita cek saat rekam medis tadi bahwa yang picu tadi itu bahwa mereka memang pernah mengkonsumsi obat itu dan kita tidak tahu obat jenis apa yang jelas adalah salah satunya yang dipublikasikan oleh kementerian kesehatan“ kata M. Rizal Fahlevi Kirani – Ketua Komisi V DPR Aceh.
Dua pasien gagal ginjal akut misterius yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Zainal Abidin, satu diantaranya terpaksa harus berada di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU), dan menjalani tahap hemodialisisi atau cuci darah, terang direktur RSUDZA, Isra Firmansyah dihadapan Anggota DPRA.
“Kalau di rumah sakit setiap bulan Juni sampai dengan hari ini sudah berjumlah 29 orang kasus dengan kematian 22 orang dan yang lainnya sembuh serta saat ini sedang ada rawatan satu orang dirawat di picu dan sudah sampai ke tahap cuci darah dan yang kemudian satu lagi dirawat di ruangan Arafah 3 dan Alhamdulillah urinenya sudah keluar jadi sudah dalam tahap penyembuhan namun tetap dalam pantauan kami secara intensif“ tutur dr. Isra Firmansyah, Direktur RSUDZA Banda Aceh.
Dua keluarga pasien yang saat ini masih harus berada di ruang rawat rumah sakit, hanya bisa pasrah, dan berdoa semoga anak mereka bisa kembali pulih seperti sedia kala. Keluarga pasien asal banda aceh beruntung anaknya kini sedang masa pemulihan, karena pasien sudah mengeluarkan urine walau hanya masih sedikit. Namun pasien yang saat ini masih berada di ruang PICU masih dalam pantauan khusus.
“Kami bawa ke sini cuman demam aja, tidak ada keluhan lain, hanya pipisnya saja kurang dari pagi sampai malam hanya sekali“ ujar keluarga pasien.