Kedatangan AHY ke bireuen disambut oleh bupati Bireuen di pendopo setempat,  di pendopo bupati bireuen memakaikan kupiah bermotif Aceh, dan selembar kain ridak juga dipakaikan ke bahu AHY,  serta  dilakukan ritual di peusijuk atau di tepung tawar oleh ulama setempat.
Setelah penyambutan di pendopo, rombongan AHY melanjutkan perjalanan menuju ke rumah adat Aceh dan ke makam Tun Sri Lanang di kecamatan Samalanga.
Kemudian dilanjutkan dengan silaturahmi  bersama ulama se Aceh yang berlangsung di kompleks dayah ma’hadal ulum diniyah islamiah (Mudi) mesjid raya/di Gampong Mideun Jok, Kecamatan samalanga kabupaten Bireuen.
Menurut AHY perjalanan safari ramadhan kali pertama ke aceh di bireuen, dirinya mengaku ingin  bertemu dan mendapat nasehat dari para ulama Aceh, selain itu dirinya juga ingin melihat langsung kondisi Dayah serta situs-situs sejarah di kota yang dijuluki kota juang ini.
Dalam kesempatan tersebut  di hadapan ulama se aceh AHY mengajak agar memanjat kan  doa dan bela sungkawa terhadap awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang  telah dinyatakan tenggelam,  dan salah satu awak kapalnya terdapat putra aceh asal  Kecamatan Samalanga.