Aceh Tenggara – Pujatvaceh.com – Tingginya curah hujan Rabu siang, mengakibatkan debit air di sungai kembali naik, serta akses jalan nasional Kutacane Medan mengalami kelumpuhan. Meski hanya setinggi 30 centimeter, namun warga di delapan desa, pada dua kecamatan,  yaitu Kecamatan Bambel dan Bukit Tusam masih khawatir dan trauma.

Sementara warga di Desa Cinta Damai, sedikitnya 759 korban banjir bandang mulai mengungsi. Namun mereka lebih memlih mengungsi di rumah kerabat dan sanak keluarga, dikarenakan belum adanya tenda pengungsian yang didirikan pemerintah daerah setempat.

Di lokasi banjir, masyarakat masih keluhkan pasokan makanan dan air bersih, hingga warga mulai terserang penyakit demam, gatal-gatal, dan diare.

“Kami selaku masyarakat Desa Cinta Damai mengharapkan bantuan logistik kemudian air bersih karena jaringan air bersih di Desa Cinta Damai ini terputus kemudian dalam keadaan banjir bandang ini masyarakat sangat mengharapkan kepada segenap pemerintah baik daerah, provinsi bahkan pusat kami sangat mengharapkan bantuan  yang sifatnya sandang pangan kemudian air bersih” tutur Pandi Alamsyah, Korban Banjir.

Salah seorang pengendara, Rizal, mengaku telah mengantri hingga satu jam akibat dari air dan material lumpur serta glondongan kayu yang masih menggenang di jalan nasional Kutacane – Medan. Para supir berharap pemerintah daerah setempat, mengerahkan alat berat yang lebih banyak lagi, untuk membersihkan lumpur yang tebal, serta gelondongan kayu.

“Harapan penanganannya pemerintah daerah biar tidak terhambat lalu lintas, tengok alat berat disana tadi juga kurang” kata Rizal, Pengendara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini