Foto : Fajar Siddik

Lhokseumawe – Puja TV Aceh – Antropolog Univeritas Malikussaleh Teuku Kemal Fasya menyebutkan, ratusan imigran rohingya yang tiba pada bulan Juni dan September 2020 lalu, merupakan problem dari limpahan para pengungsi yang berada di Cox’s Bazar, yang merupakan tempat pengungsian terbesar etnis rohingya, di negara Bangladesh.

Ratusan imigran Rohingya yang tiba di perairan Aceh ini, sebagian besar telah di tolak di negara Malaysia, mengingat tujuan utama mereka merupakan negara Malaysia hingga Australia. Mereka mendarat di Perairan Aceh karena provinsi ini perada di jalur terdekat, serta menganggap Aceh sebagai tempat transit sementara sebelum mereka mengatur strategi, untuk kembali ke Malaysia melalui jalur tikus.

“Banyaknya imigran rohingya yang sampai di perairan Aceh, karena adanya sindikat yang mengatur mereka hingga sampai di perairan tersebut. Sindikat ini merupakan kelompok yang lebih besar dari proses human trafficking atau perdagangan manusia, yang terjadi sejak meraka berada di Cox’s Bazar, Bangladesh. Sebelum melakukan perjalanan, ratusan imigran rohingya ini telah mebayar sejumlah uang, untuk sampai di negara tujuan”,kata Teuku Kemal Fasya, Antropolog Unimal.

Kapal yang mengangkut imigran rohingya kembali mendarat di perairan aceh utara.

Indikasi terjadinya human trafficking terlihat dari lokasi tempat pedaratan imigran Rohingya yang sama dari tempat-tempat sebelumnya, seperti perairan Seuneudon, Aceh Utara, hingga perairan Ujong Blang, Kota Lhokseumawe. Hal lain juga terlihat dari jumlah imigran rohingya di perngungsian sementara yang terus berkurang, dengan alasan kabur dan dijemput oleh keluarga mereka yang sebelumnya telah berada di negara Malaysia.

“Terkait human trafficking diduga ada masyarakat lokal yang masuk dalam jaringan tersebut, “meskipun mereka bukan aktor intelektual”, ungkap Antropolog Universitas Malikul Saleh tersebut.

“Proses human trafficking ini juga terlihat dari hasil investigasi yang telah dikumpulkan oleh tim dari Kemenko Polhukam, namun harus diselidiki lebih lanjut, dan harus dibongkar siapa yang menjadi aktor internasional, hingga imigran Rohingya ini sampai ke daratan,” Pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini