Aceh Barat – PUJATV Aceh – Sejak lima bulan terkahir penghasilan para pecinta burung bekicau di kabupaten Aceh Barat, semakin menurun akibat pandemi covid-19. Hal itu juga berimbas pada pedagang makanan burung , karena kurangnya permintaan dan pemesanan oleh penghobi.
Libur panjang lomba burung berkicau akibat pandemi covid-19, semakin dirasakan dampaknya oleh para pecinta burung di kabupaten Aceh Barat. Selain berimbas pada rusaknya gaco atau kicauan burung, sebagian penghobi bahkan terpaksa menjual murah burung mereka, karena tidak memiliki biaya untuk merawat burung.
“Bagi mereka yang memiliki biaya dan mampu merawat, burung tersebut hanya dijadikan sebagai peliharaan serta hiasan di rumah,” Ujar Andika Saputra salah satu pecinta burung bekicau, Selasa, (20/10/20).
Sejak pandemi melanda Aceh, seluruh aktivitas perlombaan dan latihan bersama burung kicau ditiadakan. Karena pemerintah melarang melakukan kegiatan yang menciptakan keramaian di tempat umum, untuk mencegah penyebaran covid-19 di masyarakat.
Menurut Andika, dampak dari pandemi covid-19 ini memang sangat mengancam seluruh sektor kehidupan di masyarakat, tak hanya para pecinta burung saja. hal itu juga dirasakan oleh para penangkar dan pedagang makanan burung.
“Saat ini sedang sepi permintaan untuk penangkaran burung , karena tidak ada penyelenggaraan lomba. Bahkan para penghobi banyak yang sudah menjual burungnya karena tidak memiliki biaya perawatan,” Terangnya
Mereka sangat merasa resah dengan kondisi saat ini, lantaran kurangnya permintaan dan pesanan oleh penghobi sehingga sangat berpengaruh pada penghasilan ekonomi para pedagang serta para penangkar burung.
“Meski di tengah pandemi para penghobi burung bekicau berharap kegiatan lomba burung dapat dilaksanakan dalam skala kecil namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan”, Harap Andika.
