BANDA ACEH – PUJATVACEH.COM – Becak motor dan labi-labi merupakan moda transportasi umum yang telah lama digunakan oleh masyarakat Aceh. Dahulu, labi-labi dan bettor penumpang merupakan moda transportasi Favorit khususnya bagi warga Banda Aceh. Namun kini, eksistensinya kian menurun seiring perkembangan zaman.
Kedua moda transportasi ini bisa dianggap alat transportasi legend bagi masyarakat Aceh pada umumnya. Kini, labi-labi maupun becak penumpang sudah jarang terlihat di Kota Banda Aceh yang penuh nilai historis. Keberadaan moda transportasi online dan modern lainnya membuat keduanya kini tak lagi dilirik oleh pengguna jasa transportasi umum.
Padahal, tak sedikit warga yang menggantungkan hidupnya dengan mencari penghasilan dari dua moda transportasi lawas ini. Selain perkembangan zaman, pandemi covid-19 juga ikut menggerus potensi ekonomi betor penumpang dan labi-labi di Aceh khususnya kota Banda Aceh.
Ridwan, Seorang pengemudi becak penumpang yang sering mangkal di bahu jalan depan Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh, saat dijumpai jurnalis PujaTV, selasa(16/2/21) mengaku, ia telah menekuni profesi sebagai pengemudi becak sejak tahun 1973 hingga kini.
“Saya sudah narek becak dari tahun 1973 sampai sekarang,”Papar Ridwan menjelaskan.
Menurut Ridwan, becak motor sudah tergerus zaman, ditambah lagi pandemi covid-19 seperti sekarang. Pendapatan yang ia dapatkan tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
“Becak ini sudah ketinggalan zaman, untuk pendapatan juga tidak mencukupi,”tuturnya.
Hal ini juga turut dirasakan oleh efendi, seorang supir labi-labi dikawasan Banda Aceh. Selama pandemi ini, pendapatannya sangat menurun.
“Selama pandemi, pendapatan dari labi-labi menurun,”Ujar Efendi, Supir Labi-Labi dikawasan Kota Banda Aceh.
Jangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, lanjut efendi, penghasilan sekarang juga tidak cukup untuk membayar pajak mobil. Bahkan untuk bensin juga sudah tak mampu dibeli.
“Untuk membayar pajak mobil juga udah gak mampu,”sebutnya.
Efendi berharap agar Pemerintah Aceh dapat memberlakukan jadwal yang adil antara bus milik pemerintah seperti trans kutaradja dan transportasi umum seperti labi-labi.
“Kalau bisa pemerintah adil terhadap jadwal trans kutaraja dan labi-labi,”pungkasnya.