Bireun – Pujatvaceh.com – Sebanyak 114 warga etnis Rohingya yang memasuki hari ke-7, namun nasib mereka belum ada kejelasan dari pemerintah, sehingga warga Desa Alu Buya Pasi, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen berinisiatif mengeluarkan warga etnis Rohingya dari pekarangan lingkungan meunasah.
Warga melakukan aksi ini mengingat aktifitas di meunasah terhenti, seperti aktifitas shalat berjamaah maupun pengajian bagi anak-anak dan orang dewasa. Saat ini warga etnis Rohingya dipindahkan masyarakat ke lahan kosong yang tidak jauh dari posko meunasah sebelumnya.
Kondisi ini yang memprihatinkan, karena warga etnis Rohingya berada di tempat terbuka dan berpengaruh bagi kesehatan mereka. Sebelumnya, Bupati Bireun sudah berkunjung ke lokasi pengungsi, namun tidak ada kejelasan kapan imigran etnis Rohingya dipindahkan dari meunasah tersebut.
Salah satu warga desa setempat, Mukhtar mengatakan, pihaknya meminta pemerintah agar warga etnis Rohingya segera dipindahkan dari desa mereka, mengingat aktifitas warga Rohingya sudah meresahkan dengan tidak menjalani aturan yang telah diberikan masyarakat. Dia juga menegaskan apabila tidak segera dipindahkan oleh pemerintah, warga desa akan mengangkut langsung para pengungsi etnis Rohingya ke kantor Bupati Bireuen.
“Para pengungsi Rohingya harus kita pindahkan ke halaman Meunasah apalagi tadi mereka sempat berkelahi, dan kami memohon kepada pemerintah untuk menindaklanjuti para pengungsi Rohingya karena aktivitas warga yaitu shalat berjamaah maupun ngaji terganggu. Jika pemerintah tidak memindahkan segera etnis Rohingya ini, kami warga yang akan memindahkannya keluar dari desa,” ujar Mukhtar.