Lhokseumawe – Pujatvaceh.com – Pasca bentrok antara petugas Satpol PP Kota Lhokseumawe dengan sejumlah pedagang handphone bekas pada saat dilakukan penertiban di jalan loss pusat pasar. Akibat dari bentrokan tersebut tiga pedagang mengalami perlakuan kekerasan dan sempat dirawat di rumah sakit kota setempat.

Terkait dengan hal ini Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Malikussaleh Lhokseumawe menggelar konferensi pers di salah satu cafe dan mengecam tindak kekerasan yang terjadi dalam penertiban, bahkan menggunakan ormas yang bernama sahabat Satpol-PP dalam melakukan penertiban.

Pada saat konfrensi pers juga hadir para korban yang didampingi oleh kuasa hukum mereka yakni Fakhrurrazi.

Para mahasiswa mengeluarkan beberapa tuntutan antara lain menolak penggusuran yang berujung anarkisme dan represif, menolak penggunaan kekuatan masyarakat dalam penertiban pedagang kaki lima oleh Satpol PP karena dinilai melanggar hukum, serta meminta mengusut tuntas dugaan pemukulan oleh oknum Satpol PP terhadap masyarakat.

“Kami menyampaikan melalui pemerintahan Kota Lhokseumawe agar melakukan tindakan-tindakan khusus kepada Satpol PP bahwasanya hari ini Satpol PP Kota Lhokseumawe terlalu repsesif terhadap masyarakat Kota Lhokseumawe, seharusnya Satpol PP melakukan tindakan-tindakan yang bersifat lebih etika dan bermoral ketika berhadapan dengan masyarakat“ kata Aris Munandar, Ketua BEM Universitas Malikussaleh Lhokseumawe.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini