Lhokseumawe – Pujatvaceh.com – Ratusan warga dari 11 desa yang berada di lingkungan lakukan demo di gerbang utama PT PAG Lhokseumawe.
Warga yang melakukan aksi unjuk rasa dengan mengusung sejumlah spanduk dan poster semulanya berjalan dengan tertib sambil berorasi, kemudian suasana mulai memanas dengan aksi saling dorong karena pihak PT PAG belum membuka kesempatan berdialog dengan para pendemo.
Selanjutnya Camat Muara Satu Kota Lhokseumawe Taruna berusaha menenangkan warga agar tidak bertindak anarkis, bahkan Taruna berusaha memediasi warga dengan pihak PT PAG.
Setelah beberapa waktu suasana tenang menunggu hasil mediasi, suasana kembali memanas pasca tidak ada titik temu hasil mediasi atas tujuh petisi yang diajukan, sehingga warga tersulut emosi dan sempat bentrok dengan polisi dari Polres Lhokseumawe. Aksi saling dorong terjadi beberapa saat hingga akhirnya polisi berhasil mendesak mundur para pendemo menjauh dari gerbang utama.
Terkait hal tersebut kuasa hukum warga, Ibnu Sina dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), mengungkapkan kekecewaan terhadap tidak ditanggapi tuntutan warga.
“Awalnya memang ada upaya inisiasi untuk kemudian dimasukkan dalam mediasi, alhamdulillah sudah disepaki bersama pak camat, pak kapolsek dan juga pihak keamanan, dari 11 perwakilan desa masuk di ruangan yang diterima perwakilan managemen, masalahnya sebelum itu dimulai ada sedikit ketegangan cuman ketegangan ini berlanjut karena salah seorang oknum dari PT PAG terlalu mendominasi forum untuk mediasi, ini yang membuat kecewa dari perwakilan desa dan saya sebagai kuasa hukum merasa bahwa tidak ada penghormatan terhadap upaya untuk mediasi ini, sehingga kekecewaan ini kami lampiaskan di luar“ kata Ibnu Sina, Kuasa Hukum Warga dari YARA.
Pada siang hari warga kembali beraksi dengan membakar ban di depan gerbang PT PAG, hingga berita ini di turunkan Puja TV belum mendapatkan konfirmasi dari PT PAG.