Langsa – Pujatvaceh.com – Dinas Syariat Islam Aceh menggelar pelatihan dan pembekalan Mawaris Angkatan I bagi imam gampong dan penyuluh agama dengan mengusung tema tingkatkan pemahaman syariat islam tentang mawaris agar terwujud masyarakat harmonis di Hotel Harmoni Kota Langsa.

Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta benda dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup, dalam hukum waris Islam, setiap pribadi, apakah dia laki-laki atau perempuan, berhak memiliki harta benda dari harta peninggalan.

Kegiatan tersebut rencananya akan digelar secara bergelombang sebanyak 3 angkatan, angkatan pertama 13 hingga 15 September, kemudian gelombang kedua dilaksanakan pada tanggal 17 sampai 19 September dan gelombang ketiga dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 23 September 2023, masing-masing selama 3 hari.

Kegiatan mawaris ini resmi dibuka oleh Anggota DPRA Komisi I Noza Zahara, dan Kepala Bidang Bina Hukum dan Hak Asasi Manusia Dinas Syariat Islam Aceh, Husni, pada Rabu malam, 13 September 2023.

Kepala Seksi Kerjasama Antar Lembaga Penegak Hukum Dinas Syariat Islam Aceh, Abdul Razak menyebutkan, dengan adanya pembekalan yang dilaksanakan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas para imam gampong dan unsur terkait, sehingga mampu menjadi penengah maupun pencegah bila mana potensi sengketa harta waris muncul ditengah-tengah masyarakat.

“Hukum waris bagi para peserta, pesertanya termasuk dari kalangan tokoh masyarakat, kalangan BKM pengurus masjid yaitu ada juga para guru untuk supaya mereka memahami bagaimana system hukum warisan,pembagian warisan menurut ajaran islam yang sebenarnya” tutur Abdul Razak, Kasi Kerjasama Antar Lembaga Penegak Hukum DSI Aceh.

Sementara itu, Anggota DPRA Komisi I Nova Zahara, mengatakan bahwa dengan diadakannya pelatihan – pelatihan mawaris ini diharapkan dapat dijadikan qanun agar konflik-konflik di masyarakat dapat diminimalisir.

“tentu tentang mawaris ini kita berharap ada payung hukum kalau di Aceh namanya Qanun supaya konflik-konflik di masyarakat itu bisa diminimalisir dengan berawal dari pelatihan sehingga dapat masukan – masukan dari masyarakat” kata Nova Zahara, Anggota DPRA Komisi I.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini