Lhokseumawe – Pujatvaceh.com – Para pelaku UMKM mengaku harus membayar mahal untuk mendapatkan lapak pada Event Lhokseumawe Culinary Fiesta yang digelar di Terminal Tipe A Lhokseumawe, hingga 15 Desember mendatang. Namun hal tersebut dibantah oleh Kepala Dinas Disperindagkop-UKM Kota Lhokseumawe, Mohamad Rizal.
Menurutnya, event yang digelar menggunakan Dana Insentif Daerah (DID) Kota Lhokseumawe Tahun 2022 sebesar 400 juta rupiah itu, digratiskan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dibawah binaan Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Namun pihaknya tidak memungkiri jika pihak Event Organizer atau penyelenggara acara menyediakan lapak terpisah bagi pelaku UMKM diluar binaan pemerintah Kota Lhokseumawe, dan memungut tarif mulai 4,5 juta hingga 6 juta.
Namun hingga saat ini Disperindagkop-UKM Kota Lhokseumawe, belum menerima laporan terkait besaran anggaran yang telah dibayarkan dan jumlah pelaku UMKM diluar binaan Pemerintah Kota Lhokseumawe yang ikut pada event itu. Menurut Rizal, pemungutan biaya sewa lapak tersebut merupakan hal wajar bagi pelaku UMKM non binaan, mengingat banyak stan yang masih kosong, sehingga jika tidak disewakan maka pihak EO akan merugi.
“Kita bagi kewajiban masing-masing yang UMKM kita binaan Disperindag kita sediakan tenda dan lokasinya terpisah itu gratis untuk mereka kemudian ada tenda yang disediakan oleh EO yang di sekitaran panggung itu dan itu tenda berbayar dari EO-nya karena mereka itu bisnis sedangkan tenda dipasarkan dua kategori mulai dari 4,5 juta hingga 6 juta selama 10 hari“ kata Mohamad Rizal, Kasidperindagkop-UKM Kota Lhokseumawe.
Meskipun disebut gratis, namun para pelaku UMKM dibawah binaan Pemerintah Kota Lhokseumawe yang terletak di depan terminal mengaku, harus membayar sejumlah uang untuk biaya lisrik dan tagihan lainnya. Padahal Kadis Perindagkop Lhokseumawe menyebutkan, dengan anggaran sebesar 400 juta rupiah pihaknya telah menggung biaya UMKM binaan, panggung, lighting hingga sound system.
