Jakarta – Pujatvaceh.com – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, percepatan adopsi teknologi akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang terus tumbuh signifikan.
Seperti yang dilansir tribunnews.com, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, berdasarkan studi Google Temasek, Bain & Company pada 2022, 40 persen dari nilai transaksi ekonomi digital Asia Tenggara disumbang Indonesia.
“Bahkan di 2030, ekonomi internet kita (diperkirakan) capai 360 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau tumbuh 5 kali lipat dengan rata-rata pertumbuhan 21 persen, Oleh karenanya, transformasi ekonomi digital sebagai alternatif solusi mesin pertumbuhan ekonomi baru perlu didukung kebijakan adaptive, agile, dan forward looking. Dengan demikian ,mampu mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital lebih kondusif inklusif dan berkelanjutan, Visi tersebut didukung kualitas SDM unggul dan berkualitas, serta sejahtera. Dalam mewujudkan visi tersebut, transformasi ekonomi dengan memanfaatkan berbagai teknologi digital sebagai solusi inovatif merupakan satu di antara langkah strategis yang harus kita lakukan” ujar Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Koordinator Bidang Perekonomian.
Menurutnya percepatan perkembangan ekonomi digital membawa berbagai perubahan, setidaknya memberikan benefit antara lain meningkatkan efisiensi, efektivitas, inovasi, penurunan biaya produksi, serta memperkuat kolaborasi dan inklusivitas.
Rudy menambahkan, sebagaimana diketahui pada 2045, Indonesia memiliki visi sebagai negara maju dan masuk dalam 5 besar kekuatan ekonomi dunia.