Jayapura – Pujatvaceh.com – Jelang Pilpres 2024, terjadi persaingan ketat di antara para kandidat calon presiden (capres) dalam merebut hati rakyat sebagai pemilik suara. Diketahui, sejauh ini terdapat 3 capres yang telah diumumkan ke publik.

Pertama, ada Ketua Umum Partai GerindraPrabowo Subianto, yang menjadi capres Gerindra. Kemudian, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres PDI Perjuangan (PDIP). Terakhir, ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai capres NasDem.

Namun, siapa sangka, geser Ganjar Pranowoelektabilitas Prabowo Subianto di atas angin. Hal ini berdasarkan Lembaga survei Indikator Politik Indonesia di mana hasil survei terbaru yang menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto menyalip Ganjar Pranowo. Berbanding terbalik, elektabilitas Anies Baswedan malah kian merosot.

Seperti yang dilansir oleh TribunPapua.com, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Saling Salip Elektabilitas Bakal Capres & Cawapres Jelang 2024’ secara virtual pada Minggu 04 Juni 2023 mengatakan, dalam simulasi dengan empat Capres, Prabowo kokoh di posisi pertama dengan besaran elektabilitas 35,2 persen, Ganjar 33,0 persen, dan Anies 19,8 persen.

“Di posisi 4 ada Airlangga Hartarto sebesar 2,0 persen dan responden yang menjawab Tidak Tahu 10, 0 persen. Untuk tren dukungan dengan simulasi tiga nama yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies, dua nama pertama cukup mengalami kenaikan. Adapun Anies, cenderung turun ” ujar Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia

Saat simulasi tiga calon, nama Prabowo tetap di posisi teratas dan nama Anies tidak masuk. Hasilnya, Prabowo 47,6 persen, Ganjar 36,1 persen, dan Airlangga di posisi terendah 3,5 persen. Saat tiga nama dengan salah satunya Anies, posisi elektabilitas tidak berubah. Prabowo masih di atas dengan 38,6 persen, Ganjar 34,2 persen, dan Anies 18,9 persen.

Menurut Burhanuddin, tren naiknya elektabilitas Prabowo didorong oleh tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tinggi di masa akhir pemerintahannya, di mana Prabowo adalah Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi.

Periode survei ini dilakukan pada 26-30 Mei 2023 dengan pemilihan sampel melalui metode RRD (Random Digit Dialing) yakni teknik memilih sampel melalui proses nomor telepon secara acak dengan sampel sebanyak 1230 responden.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini