Nagan Raya – Pujatvaceh.com – Puluhan nelayan kecil di Desa Langkak, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya mengeluh karena tidak melaut lantaran BBM bersubsidi sulit didapatkan oleh mereka. Akibatnya, para nelayan terpaksa membeli BBM non subsidi dengan harga jauh lebih mahal.
Memasuki musim timur menjadi musim yang ditunggu oleh para nelayan pesisir Nagan Raya. Pasalnya, pada musim ini nelayan akan mudah melaut dan biasanya mendapatkan hasil yang maksimal.
Namun, kondisi itu terancam akan dilewati oleh para nelayan, karena saat ini nelayan mengeluh lantaran sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi sejak empat bulan terakhir. Akibatnya puluhan kapal nelayan terparkir di muara tidak bisa melaut sehingga ekonomi nelayanpun macet sejak setahun terakhir.
Salah seorang Panglima Laot Barmawi mengaku, sudah empat bulan lebih para nelayan susah membeli bahan bakar minyak jenis solar di SPBU setempat, padahal kebutuhan bahan bakar menjadi kebutuhan utama yang harus didapat oleh nelayan. Menurutnya, kebutuhan bahan bakar minyak untuk satu boat itu 25 liter untuk sekali melaut.
Karena tidak ada minyak, terpaksa para nelayan harus membeli BBM non subsidi yang harganya jauh lebih mahal, walaupun nelayan sudah membawa rekom dari dinas terkait pihak SPBU juga tidak mau memberikan minyak tanpa alasan yang jelas.
“Sekarang pun jangankan satu trip, 10 liter pun sulit memperoleh minyaknya. Sekarang dia kasih per jeriken waktu aktif rekom minyak, sekarang apakah tidak berguna dinas kelautan rekomnya?” tanya Barmawi Selaku Panglima Laot.
Mendengar keluhan sejumlah nelayan tersebut, Ketua DPRK Nagan Raya Joniadi, SE didampingi anggota DPR lainnya Saiful Bahri langsung menyahuti keluhan nelayan dengan mendatangi lokasi nelayan di Desa Langkak untuk mendengar langsung keluhan mereka.
Dirinya menyampaikan pihaknya akan meminta klarifikasi kepada pihak Pertamina terkait, alasan tidak memberikan minyak kepada nelayan, padahal sebentar lagi sudah masuk musim timur di mana musim yang harus segera dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melaut. Sementara untuk keluhan lain seperti muara dangkal, dirinya akan menyampaikan ke eksekutif agar cepat ditindak lanjuti.
“Pertamina tidak memberikan BBM untuk para para nelayan, kalau pun ada persyaratan yang belum terpenuhi maka akan kita ikuti agar nelayan bisa melaut,” ujar joniadi, selaku Ketua DPRK Nagan Raya.