Aceh Utara – Pujatvaceh.com – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit tingkat pengepul di Aceh Utara anjlok dan hanya dihargai 500 rupiah perkilogram. Akibatnya, sebagian petani di daerah itu malas untuk memanen sawit milik mereka. Hal itu disebabkan karena sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang membatasi bahkan tidak lagi membeli sawit milik petani. Selain itu, upah pekerja untuk memanen dan membersihkan lahan sawit juga dinilai sesuai dengan harga jual.
Bukhari, seorang petani sawit di desa Cot Barat, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, mengaku terpaksa tidak mempekerjakan orang lain untuk memanen sawit mengingat harganya yang sangat rendah.
Selain itu dirinya mengaku hanya mengaku memanen sebagian sawit untuk kebutuhan sehari-hari, dan dijual ke sejumlah toke yang ada di perkampungan. Bahkan ironisnya para toke diperkampungan juga tidak mebayar lunas TBS yang dijual petani karena harganya anjlok.
“Panen tetap panen, tapi seutuhnya kadang-kadang kalau panen buah yang jatuh bertaburan ke tanah dibiarkan saja karena harganya murah. Tetap ada yang menampung tapi kadang-kadang duitnya tidak ada” kata Bukhari, Petani Sawit.
Para pertani berharap agar pemerintah segera menstabilkan harga sawit, agar kehidupan masyarakat terutama petani sawit bisa kembali normal, mengingat saat ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun mereka tidak mampu.